Selain memberi rasa pada makanan, garam ternyata memiliki kandungan nutrisi.
Garam murni terdiri dari sekitar 40 persen natrium dan 60 persen klorin, yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita.
Sementara garam sodium dapat membantu mengendurkan dan mengencangkan otot, membantu impuls saraf, dan mempertahankan keseimbangan mineral dan air dalam tubuh.
Garam yodium dapat mencegah manusia kekurangan kadar yodium pada tubuh, yang dapat menyebabkan gangguan tiroid, seperti gondok.
Baca juga: Apakah Garam Punya Masa Kedaluwarsa?
Garam dapat digunakan sebagai bahan pengikat dalam membentuk gel protein
Misalnya, saat garam ditambahkan ke makanan seperti sosis atau daging olahan lainnya, dapat menyebabkan gelatinisasi protein yang kemudian menyatukan produk.
Proses ini terjadi dalam produksi keju dan banyak jenis daging olahan seperti sosis, bologna, dan ham.
Pada produk daging olahan, garam membantu mempertahankan kelembaban, sehingga dibutuhkan lebih sedikit lemak jenuh.
Baca juga: Proses Pembuatan Garam Kosher sampai Dapat Sertifikasi Halal Yahudi
Garam dapat mencerahkan warna banyak jenis daging olahan seperti, ham atau hot dog.
Tidak hanya itu, garam juga mempertahankan warna dan mencegahnya berubah menjadi abu-abu.
Garam juga digunakan untuk meningkatkan karamelisasi pada kerak roti, yang membantunya mendapatkan warna keemasan.
Baca juga: Apa Itu Garam Kosher? Erat Kaitan dengan Tradisi Makan Orang Yahudi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.