Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Bencana UPNVY: Kenali Tanda Bencana Tanah Longsor

Kompas.com - 11/03/2021, 08:30 WIB
Mahar Prastiwi,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di musim penghujan, selain bencana banjir, beberapa daerah di Indonesia juga rawan terjadi tanah longsor. Bencana ini tentu rawan bagi warga yang tinggal di daerah lereng atau perbukitan.

Tanah longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah.

Bahkan di awal tahun 2021, bencana tanah longsor juga terjadi di Indonesia dan mengakibatkan korban meninggal dunia cukup banyak.

Baca juga: Cara Ampuh Usir Tikus di Rumah ala Ahli Tikus IPB

Intensitas hujan yang tinggi karena adanya fenomena siklus angin La Nina dilihat sebagai pemicu utama peristiwa bencana tanah longsor.

Dua faktor penyebab tanah longsor

Dari kacamata Ketua Pusat Studi Manajemen Bencana Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta (UPNVY) Eko Teguh Paripurno, penyebab tanah longsor dapat diklasifikasikan menjadi dua.

1. Faktor kontrol

Yaitu faktor yang statis dan tidak berbahaya selagi tidak dipengaruhi oleh faktor pemicu. Termasuk sebagai faktor kontrol yaitu situasi tanah batuan, geologi sekitar, dan tata ruang.

Baca juga: Peneliti IPB Temukan Obat Herbal Penurun Asam Urat

2. Faktor pemicu

Merupakan pendorong dan penambah beban dari faktor kontrol. Termasuk sebagai faktor pemicu yaitu intensitas hujan yang tinggi dan getaran yang disebabkan oleh gempa, penambahan rumah, dan kendaraan.

"Pada prinsipnya tanah sebagai faktor kontrol sudah jenuh. Sehingga yang mulanya stabil menjadi tidak stabil dan kritis atau longsor karena ditambah faktor pemicu yaitu intensitas hujan tinggi menambah kejenuhan dari tanah di area longsor tersebut," kata Eko Teguh mengutip dari laman upnyk.ac.id, Rabu (10/3/2021).

Baca juga: Apa itu Love Scam dan Upaya Pencegahannya? Begini Kata Dosen UGM

Tanda sebelum bencana tanah longsor

Menurut Eko, pada hakikatnya, setiap bahaya selalu memunculkan tanda-tanda. Pada bencana tanah longsor bisa dilihat dari munculnya mata air-mata air baru dan rembesan baru di sekitar lereng sebagai implikasi dari penjenuhan air.

“Saya bukannya meragukan kapasitas dari penduduk sekitar bencana tanah longsor. Penduduk sekitar pasti dapat mengenali pertanda-pertanda alam yang tiba-tiba muncul di sekitar lingkungan tempat tinggalnya," terang Eko.

Namun, terkadang fakta di lapangan, penduduk selalu berekspektasi, 'semoga tidak terjadi apa-apa' daripada melakukan tindakan preventif akan bencana.

Baca juga: 3 Langkah Jitu Kelola Limbah Budidaya Ikan ala Dosen UGM

Hal inilah yang perlu ditekankan bahwa bencana selalu datang secara tiba-tiba.

"Penting halnya bagi masyarakat untuk selalu waspada karena tinggal di daerah yang pada mulanya sudah berpotensi bencana tanah longsor karena dilihat dari faktor kontrol” imbuh Eko Teguh Paripurno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com