Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hardiknas 2024, FSGI Ingatkan Masih Tingginya Kasus Kekerasan di Sekolah

Kompas.com - 02/05/2024, 19:33 WIB
Sania Mashabi,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menyoroti masih tingginya kasus kekerasan di satuan pendidikan atau sekolah.

Ketua Dewan Pakar FSGI Retno Listyarti mengatakan, hal ini diungkapkan sebagai pengingat di momen perayaan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024.

"FSGI menyampaikan keprihatinan masih tingginya kasus-kasus kekerasan di satuan pendidikan yang bahkan sampai merenggut nyawa peserta didik," kata Retno melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Kamis (2/5/2024).

Baca juga: Hardiknas 2024, Mendikbud Nadiem Pamit dan Titipkan Merdeka Belajar

Kekerasan itu, kata Retno, terjadi di sekolah baik yang berada di bawah naungan Kemendikbud Ristek ataupun Kementerian Agama.

Retno mengatakan, beberapa kasus justru terjadi di Pondok Pesantren dan sampai jatuh korban jiwa seperti yang menimpa pada salah satu santri pondok pesantren di Banyuwangi yakni SM (14).

Kemudian ada juga AM (17) santri salah satu Ponpes di Kediri juga mengalami penganiayaan dari sejumlah temannya hingga meninggal.

"Ironisnya, pihak Pondok Pesantren kerap tidak jujur menyampaikan pada orangtua," ujarnya.

Selain itu, FSGI juga mencatat pada tahun 2022 ada 26 kasus kekerasan berat bahkan ada yang sampai meninggal dunia terjadi di satuan pendidikan dan sampai ke ranah hukum.

Pada tahun 2023, jumlah tersebut meningkat mencapai 30 kasus yang 80 persen terjadi di sekolah di bawah kemendikbud Ristek dan 20 persen terjadi di sekolah di bawah Kewenangan Kementerian Agama.

Baca juga: Banyak Dikritik, Unsoed Batalkan Kenaikan Biaya Kuliah UKT

Oleh karena itu pada Hardiknas ini, FSGI berharap program terkait pencegahan dan penanganan kekerasan di sekolah bisa dilanjutkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang baru.

"Mengingat kekerasan di satuan pendidikan masih tinggi," pungkas Retno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com