Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Fakta dan Dugaan Kasus Pembunuhan Anak Pj Gubernur Papua Pegunungan di Semarang

Kompas.com - 23/05/2023, 09:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – ABK (16), anak Penjabat Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo meninggal dunia tidak wajar pada Kamis (18/5/2023).

Saat ini, seorang pria ditetapkan sebagai tersangka pelaku tewasnya ABK oleh Polrestabes Semarang.

Kemarin, Senin (22/5/2023), Polrestabes Semarang mengadakan konferensi pers untuk mengungkap tersangka pelaku yang diketahui berinisial AN (22).

AN merupakan kenalan dari ABK, yang merupakan mahasiswa perguruan tinggi di Semarang.

Baca juga: Viral, Twit soal Perempuan Jadi Pemicu Laki-laki Lakukan Kekerasan, Benarkah Demikian?

Dihimpun dari pemberitaan Kompas.com, berikut 8 fakta dan dugaan mengenai pembunuhan anak Pj Gubernur Papua Pegunungan yang tewas di Semarang:

1. Baru berkenalan selama 15 hari

Dikutip dari Kompas.com (23/5/2023), tersangka dan korban ternyata baru saja berkenalan selama 15 hari hingga peristiwa nahas itu terjadi.

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan, AN dan ABK mulanya berkenalan lewat Instagram pada 3 Mei 2023.

Setelah itu, komunikasi pun berlanjut ke Telegram dan bertukar nomor WhatsApp untuk berkomunikasi lebih lanjut.

Lalu pada 18 Mei 2023 mereka pun membuat janji untuk bertemu.

2. AN siapkan miras di kos

Pada hari pertemuan, AN membawa ABK ke tempat kos yang telah disewanya di Jalan Pawiyatan Luhur, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Di dalam kosnya, AN ternyata sudah menyiapkan sejumlah miras untuk diminum bersama korban.

“Miras ini disiapkan sebelum bertemu dengan korban pada 18 Mei. Memang yang bersangkutan sudah beli untuk pertemuan pertama mereka,” ujar Irwan dalam konferensi pers di Mapolrestabes Semarang.

Baca juga: Darurat Pendidikan Seksual di Indonesia

3. Sempat alami kejang-kejang

Setelah minum, AN dan korban pun lantas melakukan hubungan seksual.

Beberapa saat kemudian, korban pun merasa mual. AN lalu memberikan susu dan air kelapa kepada ABK.

Namun setelahnya, ABK justru mengalami kejang-kejang. AN lantas meminta bantuan kepada tetangga kosnya untuk membawa korban ke RS Elisabeth, Kota Semarang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com