Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Jualan Pakaian Dalam Bekas Pakai di E-commerce, Psikolog Singgung “Fetish”

Kompas.com - 25/01/2023, 15:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan twit memperlihatkan penjualan pakaian dalam bekas pakai, mulai dari kaus kaki, celana dalam, hingga stocking, ramai diperbincangkan di media sosial Twiter.

Akun Twitter ini membagikan foto lapak jualan pakaian bekas pakai tersebut di situs e-commerce pada Minggu (22/1/2023).

"dunia udah gila," tulis pengunggah.

Pakaian bekas pakai itu seperti kaus kaki hingga stocking yang dijual dalam kondisi belum dicuci dan masih kotor.

Hingga sekarang, unggahan di akun Twitter tersebut telah tayang sebanyak 2,9 juta kali dan mendapatkan 20.500 suka.

Lantas, bagaimana tanggapan psikolog mengenai fenomena ini?

Baca juga: Video Viral Bule Ketagihan Durian, Konsumsi Tiap Hari Selama Berminggu-minggu

Tanggapan psikolog

Menurut psikolog klinis Vera Ignatia Prawono, fenomena penjualan pakaian dalam bekas yang masih kotor bukan hal baru.

Penjual mau menjual pakaian dalam bekas yang kotor untuk tujuan bisnis.

"Ada yang jual-beli pasti karena ada yang cari," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Senin (23/1/2023).

Menurutnya, orang yang menjual pakaian dalam bekas dengan kondisi kotor melakukannya demi mendapatkan uang.

Penjual melihat ada peluang di pasaran lalu menjadi perantara kepada pembeli dan akhirnya meraih keuntungan.

Vera tidak menampik kemungkinan ada penjual yang melakukannya untuk mendapatkan kepuasan sendiri.

Namun, kesimpulan itu harus dilakukan dengan analisis lebih lanjut.

Ia mencontohkan, jika penjual menjual pakaian dalam bekas itu dengan melampirkan fotonya, maka bisa jadi ini tindakan eksibionis.

Eksibisionis adalah tindakan memamerkan alat kelaminnya untuk mendapatkan rangsangan seksual.

Tapi, jika penjual tidak melakukannya, berarti dia hanya untuk memenuhi kebutuhan pembeli.

Baca juga: Perhatikan, Ini Gejala Saat Kita Mengalami Gangguan Kesehatan Mental

Umumnya untuk "fetish"

Menurut Vera, pembelian pakaian dalam bekas yang kotor umumnya dilakukan dengan tujuan seksualitas berupa fetish.

Fetish adalah kondisi seseorang yang merasakan rangsangan seksual akibat suatu benda atau organ tubuh lain yang bukan alat kelamin.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com