Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Kesehatan Mental Sedunia, Kenali 4 Jenis Gangguan Mental Ini

Kompas.com - 11/10/2021, 13:51 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap tahun, tanggal 10 Oktober, kita memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia atau World Mental Health Day.

Diberitakan Kompas.com, Minggu (10/10/2021), Hari Kesehatan Mental Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan menyebarkan edukasi tentang masalah kesehatan mental di seluruh dunia.

Pada peringatan Hari Kesehatan Mental tahun ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengangkat tema "Perawatan kesehatan mental untuk semua: mari kita wujudkan" atau "Mental health care for all: let's make it a reality".

Pemilihan tema itu berangkat dari pandemi Covid-19 yang berdampak besar pada banyak aspek, terutama kesehatan mental.

WHO menyebutkan, pandemi telah memengaruhi kesehatan mental banyak orang di semua kalangan umur dan pekerjaan.

Baca juga: 4 Hal yang Sering Disalahpahami tentang Kesehatan Mental

Jenis-jenis gangguan kesehatan mental

Melansir laman WHO, 28 November 2019, ada beragam jenis gangguan kesehatan mental, dengan wujud yang berbeda.

Gangguan-gangguan tersebut umumnya dicirikan oleh kombinasi pikiran, persepsi, emosi, perilaku, dan hubungan yang tidak normal dengan orang lain.

Menurut WHO, permasalahan yang melibatkan kesehatan mental terus bertambah di semua negara di dunia dengan dampak yang signifikan terhadap hak asasi manusia, ekonomi, serta kesehatan dan konsekuensi sosial.

Berikut jenis-jenis gangguan kesehatan mental:

1. Depresi

Ilustrasi depresi saat pandemi. Kondisi ini yang melatarbelakangi WHO mengambil tema Mental health care for all: let's make it a reality untuk Hari Kesehatan Mental SeduniaShutterstock/Boyloso Ilustrasi depresi saat pandemi. Kondisi ini yang melatarbelakangi WHO mengambil tema Mental health care for all: let's make it a reality untuk Hari Kesehatan Mental Sedunia
Depresi adalah gangguan mental yang umum dan salah satu penyebab utama disabilitas di seluruh dunia.

Secara global, diperkirakan 264 juta orang terkena depresi, dengan lebih banyak perempuan yang terkena daripada laki-laki.

Depresi ditandai dengan kesedihan, kehilangan minat atau kesenangan, perasaan bersalah atau rendah diri, gangguan tidur atau nafsu makan, kelelahan, dan konsentrasi yang buruk.

Orang dengan depresi kemungkinan juga memiliki banyak keluhan fisik, namun tanpa penyebab fisik yang jelas.

Depresi dapat berlangsung lama atau berulang, dan secara substansial mengganggu kemampuan orang untuk menjalankan peran di tempat kerja atau sekolah, serta dalam melakoni kehidupan sehari-hari.

Pada tingkat yang paling parah, depresi dapat menyebabkan bunuh diri.

2. Bipolar

BipolarShutterstock Bipolar
Bipolar memengaruhi sekitar 45 juta orang di seluruh dunia. Gangguan kesehatan mental ini berhubungan dengan perubahan suasana hati ekstrem.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Tren
Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Tren
'Streaming' Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

"Streaming" Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com