Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tes Mata Pelajaran di SBMPTN Akan Dihapus, Diganti Tes Skolastik

Kompas.com - 07/09/2022, 12:31 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim akan menghapus tes mata pelajaran pada jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Nadiem menyebut, ke depan tak ada lagi tes spesifik ke setiap mata pelajaran pada seleksi nasional berdasarkan tes tersebut.

Ia mengatakan, tak ada lagi tes mata pelajaran. Seleksi nasional berdasarkan tes akan diganti dengan tes skolastik.

“Akan diganti dan disederhanakan hanya ada satu tes skolastik yang mengukur kemampuan bernalar siswa, yang mengukur kemampuan kognitif logika, penalaran matematika, literasi dalam bahasa Indonesia, literasi dalam bahasa Inggris,” ujar Nadiem, dalam Merdeka Belajar episode 22: Transformasi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri, Rabu (7/9/2022).

Nadiem berharap penghapusan mata pelajaran tersebut bisa menjadi kabar gembira pada para siswa yang nantinya akan mengambil tes SBMPTN.

Lantas, apa alasan penghapusan tes mata pelajaran pada SBMPTN?

Baca juga: Nadiem Makarim Hapus Tes Mata Pelajaran pada Jalur SBMPTN

Alasan penghapusan tes mata pelajaran di SBMPTN

Nadiem menyebut, alasannya menghapuskan tes mata pelajaran dan menggantinya dengan tes skolastik karena tes pelajaran yang ada pada tes SBMPTN selama ini dinilai memberikan tekanan pada guru untuk terlalu mengejar penuntasan materi pembelajaran.

Padahal, hal terpenting adalah bagaimana menekankan pemahaman kepada para siswa.

“(SBMPTN selama ini) menekan guru untuk fokus pada pertanyaan soal-soal UTBK. Dampaknya kualitas pembelajaran mendalam turun di sekolah,” ujar Nadiem.

Selain itu, adanya sejumlah tes mata pelajaran pada seleksi SBMPTN juga memberikan tekanan tersendiri bagi para siswa.

Nadiem menilai, siswa dituntut harus mengikuti berbagai bimbingan belajar agar bisa lulus tes SBMPTN.

Keharusan mengikuti bimbingan belajar ini memberikan beban finansial maupun mental bagi murid dan orang tua,

Selain itu, keharusan ikut bimbingan belajar menjadikannya diskriminatif, terutama bagi mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.

“Seleksi masuk PTN ini harusnya tak menurunkan kualitas pembelajaran pendidikan menengah dan tidak diskriminatif bagi mereka yang tak mampu dan tak mampu mem-bibel-kan,” ungkapnya.

Baca juga: Kemendikbud Ubah Aturan Seleksi SNMPTN, SBMPTN, Jalur Mandiri PTN 2023

Tak ada lagi penghapalan materi

Mendikbud Nadiem MakarimDok. KOMPAS.com/AYUNDA PININTA KASIH Mendikbud Nadiem Makarim
Nadiem menambahkan, penghapusan tes mata pelajaran pada seleksi SBMPTN ke depan akan membuat tak akan ada lagi tes yang berhubungan dengan penghapalan materi.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com