Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Pepaya Berlebihan Disebutkan Mempunyai Efek Buruk, Benarkah? Simak Penjelasan Ahli Gizi Berikut...

Kompas.com - 10/04/2021, 12:04 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menuliskan tentang efek buruk dari mengonsumsi buah pepaya secara berlebihan beredar di media sosial Facebook.

Dalam unggahan itu disebutkan, mengonsumsi buah pepaya, baik mentah maupun matang secara berlebihan, dapat menimbulkan sejumlah gangguan, seperti gangguan pencernaan, memperlambat detak jantung, menyebabkan ruam kulit, dan masih banyak lagi.

Bahkan, dalam unggahan itu juga disebutkan bahwa mengonsumsi buah pepaya secara berlebihan dapat menyebabkan masalah dengan kesuburan.

Salah satu pihak yang mengunggah terkait efek buruk dalam mengonsumsi pepaya berlebihan yakni akun @Rumah Shiatsu Merkuri 26.

Baca juga: [HOAKS] Filter Rokok Mengandung Darah Babi

Lantas benarkah hal tersebut?

Diare dan kembung

Dokter spesialis gizi klinik Inge Permadhi mengatakan bahwa mengonsumsi pepaya setiap hari baik bagi tubuh dan memang dianjurkan.

"Sejak zaman nenek moyang, kita makan pepaya sehat-sehat saja. Makanan yang sehat, bagi saya itu setiap hari makan pepaya, kalau bisa," kata Inge saat dihubungi Kompas.com, Jumat (9/4/2021).

Akan tetapi, sama seperti semua makanan pada umumnya, konsumsi pepaya yang berlebih dengan jumlah tidak wajar justru tidak baik.

Efek paling buruk jika makan pepaya secara berlebihan akan membuat kembung dan diare.

"Kalau makan kebanyakan, paling menceret karena kebanyakan serat. Sampai orang kembung begitu," imbuh Inge.

Apa pun jenis makanannya, jika dikonsumsi berlebih memang menimbulkan reaksi tertentu.

Maka, Inge menyarankan untuk makan pepaya setiap hari dengan jumlah wajar.

Baca juga: 10 Risiko Konsumsi Miras bagi Kesehatan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com