Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merebak Wabah Flu Burung, India Musnahkan Puluhan Ribu Unggas

Kompas.com - 07/01/2021, 06:30 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - India mulai melakukan pemusnahan terhadap puluhan ribu unggas setelah adanya angsa liar, burung gagak, dan bebek yang dinyatakan positif flu burung.

Melansir BBC, Rabu (6/1/2021) India pertama kali mendeteksi flu burung strain H5N8 sepekan lalu setelah kawanan burung ditemukan mati di berbagai negara bagian.

Pemerintah federal telah mengeluarkan status "kewaspadaan tinggi", dan meminta negara bagian untuk mengambil tindakan mendesak dalam rangka mencegah penyebaran.

Meskipun sebagian besar strain flu burung berisiko rendah bagi manusia, pemerintah India mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan kontak dengan unggas yang mati atau tampak sakit.

Penjualan unggas dan produknya, seperti telur, di beberapa distrik negara bagian juga telah dihentikan.

Baca juga: Cegah Flu Burung H5N8, Perancis Akan Musnahkan 600.000 Unggas

Puluhan ribu unggas mati

Di negara bagian utara Himachal Pradesh, sekitar 2.400 burung migrasi, kebanyakan angsa yang terbang dari Siberia dan Mongolia, ditemukan mati di sekitar bendungan Pong Dam, kata ahli patologi hewan Vikram Singh kepada BBC Hindi.

"Peringatan telah dikeluarkan dalam radius 10 km dari bendungan ini. Belum ada gejala flu burung yang ditemukan pada unggas karena tidak ada peternakan unggas di daerah ini," kata Vikram.

Di negara bagian selatan Kerala, otoritas setempat menyebut 12.000 bebek telah mati. Mereka juga mengumumkan rencana untuk memusnahkan lebih dari 36.000 unggas sesuai pedoman negara bagian.

Di negara bagian tengah Madhya Pradesh, ratusan burung gagak telah dilaporkan mati dalam 10 hari terakhir. Baru-baru ini, bangau dan merpati juga dilaporkan mati.

Di kota Indore, di mana 50 bangkai burung gagak ditemukan, para pejabat mengatakan mereka juga sedang mengamati warga sekitar untuk gejala seperti pilek, batuk dan demam.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Merebak Flu Burung, Hong Kong Musnahkan 1,2 Juta Ekor Ayam

Sementara itu, negara bagian utara Haryana telah melaporkan kematian ratusan unggas, tidak jelas apakah mereka telah dinyatakan positif flu burung.

Gujarat di barat dan Rajasthan di utara adalah dua negara bagian lain yang bersiaga tinggi setelah flu burung terdeteksi pada gagak dan unggas liar lainnya yang ditemukan mati.

Belum ada infeksi manusia

Melansir Hindustan Times, Rabu (6/1/2021) hampir 24.500 ekor unggas di India mati karena flu burung, dan ribuan lainnya dinyatakan positif terinfeksi.

Sejauh ini, belum ada laporan mengenai infeksi pada manusia di negara tersebut.

National Institute of High Security Animal Disease (NIHSAD) telah mendeteksi dua strain virus flu burung yang menyebabkan wabah ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com