KOMPAS.com - Wabah flu burung muncul kembali mewabah di beberapa negara di tengah masih merebaknya penularan virus corona penyebab Covid-19.
Diberitakan Kompas.com, Sabtu (7/11/2020), Jepang memusnahkan sekitar 330.000 ekor ayam pada Kamis (4/11/2020) setelah wabah flu burung terkonfirmasi di negara itu.
Flu burung didiagnosis pada ayam di sebuah peternakan di Mitoyo, sebuah kota di prefektur Kagawa barat.
Pemerintah daerah setempat telah meminta bantuan dari angkatan bersenjata. Operasi pemusnahan diharapkan selesai dalam sepuluh hari ke depan.
Operasi itu dilakukan setelah peternakan yang terinfeksi melaporkan bahwa hampir 3.800 ekor ayam mati dalam empat hari.
Selain di Jepang, wabah flu burung juga dilaporkan muncul di Korea Selatan dua pekan lalu.
Sebagai langkah pencegahan, Kementerian Lingkungan Hidup Jepang telah meningkatkan kewaspadaan nasional terhadap burung liar ke level tiga.
Baca juga: Wabah Flu Burung, Jepang Musnahkan 330.000 Ekor Ayam
Bagaimana flu burung yang beberapa tahun lalu sempat mewabah, kini muncul kembali?
Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, mengatakan, saat ini memang tengah terjadi outbreak atau wabah flu burung. Dia menyebut bahwa wabah ini bermula dari unggas yang berasal dari wilayah Eropa.
"Ini menjadi masalah karena unggas mereka sudah banyak yang mati, dan bukan hal aneh jika kemudian mewabah dengan cepat ke belahan dunia lain," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (7/11/2020).
Mengutip data dari Pemerintah Inggris, Dicky menyebutkan, wabah flu burung telah diidentifikasi di sebuah peternakan ayam di wilayah Cheshire, Inggris, pada Selasa (3/11/2020).
Berdasarkan tes yang dilakukan di Inggris, virus flu burung tersebut memiliki strain H5N8.
Strain virus tersebut saat ini tengah menyebar di wilayah Eropa, Timur Tengah, dan Asia Tengah, termasuk Rusia dan Kazakhstan.
Dicky mengatakan, penyebaran flu burung yang terjadi dengan cepat disebabkan oleh pergerakan burung liar yang saat ini diketahui cukup aktif.
"Ini cepat lho, karena dalam waktu dua minggu sudah menyebar ke Asia. Karena begini, di Eropa itu saat ini mulai memasuki musim dingin. Unggas ini migrasi dari daerah musim dingin ke daerah hangat," kata Dicky.