Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, Ini Jenis Olahraga yang Direkomendasikan WHO Selama Pandemi Virus Corona

Kompas.com - 29/11/2020, 08:03 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis pedoman berolahraga bagi orang dewasa di tengah pandemi virus corona.

Adapun lamanya berolahraga yang direkomendasikan yakni selama 150 menit atau 2,5 jam setiap minggunya.

Melansir CNN, Kamis (26/11/2020), rekomendasi berolahraga ini dirilis ketika dunia mengalami jumlah kasus harian Covid-19 yang terus meningkat secara signifikan.

Apalagi, orang dengan riwayat obesitas yang lebih rentan terinfeksi virus corona.

Sebelumnya, WHO merekomendasikan agar masyarakat berusia 18-64 tahun melakukan olahraga setidaknya 150 menit atau minimal 75 menit olahraga berat setiap minggunya.

Tujuannya, agar mereka tetap sehat dan fit.

"Aktif secara fisik sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan. Aktivitas ini juga dapat memperpanjang umur," ujar Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, melalui keterangan tertulis WHO.

"Setiap gerakan diperhitungkan. Terutama saat ini karena kami mengelola kendala pandemi Covid-19. Kita semua harus bergerak setiap hari, dengan aman dan kreatif," lanjut dia.

Baca juga: Perhatikan Ini untuk Cegah Serangan Jantung Saat Olahraga

Selain itu, WHO menganjurkan agar masyarakat mau berolahraga dengan aktif, apa pun gerakannya. Hal ini dinilai lebih baik daripada tidak berolahraga sama sekali.

Seseorang dapat memulai olahraga dari yang paling ringan sampai meningkatkan frekuensi, intensitas, dan durasi dari waktu ke waktu.

Alternatif lain, melakukan olahraga untuk memperkuat massa otot, baik di rumah atau di gym.

Olahraga untuk anak-anak dan remaja

Sementara itu, WHO merekomendasikan, anak-anak hingga remaja berusia 17 tahun membutuhkan setidaknya 60 menit waktu untuk berolahraga setiap harinya.

Menurut rekomendasi tersebut, jenis olahraga yang harus dilakukan anak-anak hingga remaja yakni aerobik, seperti jogging atau bersepeda.

Aktivitas yang memperkuat otot dan tulang juga diperlukan.

Menilik sikap anak-anak yang cenderung bosan dengan enggan untuk berolahraga, orangtua dapat membujuknya dengan istilah "pergi main".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com