KOMPAS.com - India berencana membuka kembali jaringan kereta bawah tanah dan mengizinkan kegiatan olahraga serta acara keagamaan secara terbatas mulai bulan depan.
Dilansir Reuters, Sabtu (29/8/2020), keputusan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menghidupkan kembali roda perekonomian, meski ketika angka infeksi virus corona melonjak.
Pada Sabtu (29/8/2020), India melaporkan 76.472 kasus infeksi baru. Angka itu sedikit lebih rendah dibandingkan dalam beberapa hari terakhir.
Kementerian Dalam Negeri Indiamengatakan jaringan kereta bawah tanah akan dibuka kembali secara bertahap mulai 7 September 2020.
Kereta bawah tanah merupakan jalur kehidupan jutaan orang di ibu kota New Delhi.
Selain itu, kegiatan sosial, akademik, olahraga, dan keagamaan akan diizinkan dengan maksimal 100 orang mulai 21 September 2020.
Namun, sekolah dan perguruan tinggi masih akan ditutup hingga akhir September.
Baca juga: Update Virus Corona Global: 25,1 Juta Kasus, Ilmuwan Temukan Kasus Infeksi Berulang di AS
Di beberapa wilayah India, penguncian ketat masih diberlakukan seiring jumlah kasus Covid-19 yang tinggi.
India berada di peringkat ketiga global terkait penyebaran virus corona dengan 3,46 juta kasus, di bawah Amerika Serikat dan Brazil.
Akan tetapi, negara itu telah melaporkan peningkatan kasus harian lebih tinggi daripada kedua negara tersebut selama hampir dua minggu.
Data Kementerian Kesehatan India menunjukkan, angka kematian akibat Covid-19 bertambah 1.021 pada hari itu, sehingga total menjadi 62.550.
Negara bagian Maharashtra di India barat mencatat 331 kematian, peningkatan harian paling tajam di antara semua negara bagian selama dua hari terakhir.
Pada Jumat (28/8/2020), anggota parlemen India H Vasanthakumar dari partai oposisi utama negara itu menjadi tokoh terkenal terbaru yang meninggal karena Covid-19.
"Berita tentang anggota parlemen Kanyakumari, Shri H Vasanthakumar yang meninggal karena Covid-19 sangat mengejutkan," tulis Rahul Gandhi, seorang anggota terkemuka partai melalui akun Twitter-nya.
Kementerian Kesehatan India sebelumnya mengumumkan kemampuannya untuk melakukan satu juta tes Covid-19 dalam sehari.