Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Ini 3 Langkah Menurunkan Berat Badan dengan Cepat

Kompas.com - 24/10/2020, 17:05 WIB
Mela Arnani,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memiliki berat badan yang ideal menjadi impian setiap orang. Sementara, menurunkan berat badan menjadi tantangan tersendiri bagi sebagian orang.

Melansir Healthline, diet rendah karbohidrat efektif menurunkan berat badan dan lebih mudah dilakukan dibandingkan diet lainnya.

Penurunan berat badan dengan diet rendah karbohidrat bertujuan untuk mengurangi nafsu makan secara signifikan, membuat berat badan turun dengan cepat, dan meningkatkan kesehatan metabolisme pada saat bersamaan.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Bulimia, Gangguan Makan Serius yang Sempat Dialami Vicky Shu

Bagaimana caranya?

1. Kurangi karbohidrat

Bagian terpenting yang dapat dilakukan yaitu mengurangi gula dan pati atau karbohidrat.

Saat melakukannya, tingkat rasa lapar akan turun dan biasanya berdampak pada mengonsumsi kalori yang jauh lebih sedikit.

Alih-alih membakar karbohidrat untuk energi, tubuh mulai membakar lemak yang tersimpan.

Manfaat lain mengurangi karbohidrat antara lain menurunkan kadar insulin, menyebabkan ginjal melepaskan kelebihan natrium dan air. Hal tersebut mengurangi kembung dan berat air yang tidak diperlukan tubuh.

Baca juga: Simak, Berikut Jenis Makanan yang Baik dan Buruk untuk Penderita Diabetes

Menurut beberapa ahli diet, tak jarang terjadi penurunan berat badan hingga 4,5 kg atau lebih pada minggu pertama dengan pola makan ini. Penurunan berat badan mencakup lemak tubuh dan berat air.

Satu studi pada wanita sehat dengan obesitas melaporkan, diet rendah karbohidrat lebih efektif dibandingkan diet rendah lemak untuk menurunkan berat badan jangka pendek.

Penelitian menunjukkan, diet rendah karbohidrat bisa mengurangi nafsu makan, yang dapat membuat makan lebih sedikit kalori tanpa merasa lapar.

Sederhananya, mengurangi karbohidrat dapat menyebabkan penurunan berat badan dengan cepat dan mudah.

Baca juga: Kurma untuk Penderita Diabetes, Apakah Aman?

2. Makan protein, lemak, dan sayuran

Ilustrasi makanan sehat berdasarkan proporsi Isi Piringku.Dr dr Tan Shot Yen, M.Hum Ilustrasi makanan sehat berdasarkan proporsi Isi Piringku.

Setiap makanan yang dikonsumsi harus menyertakan sumber protein, lemak, dan sayuran rendah karbohidrat.

Sebagai aturan umum, coba untuk makan dua hingga tiga kali sehari.

Jika merasa lapar di sore hari, tambahkan makanan keempat.

Menyusun makanan dengan cara ini akan menurunkan asupan karbohidrat menjadi sekitar 20-50 gram per hari.

Baca juga: Sejarah Tempe, Makanan Kaya Protein yang Lahir dari Era Tanam Paksa

  • Protein

Bagian penting dari diet ini adalah mengonsumsi banyak protein. Makan banyak protein dapat meningkatkan pengeluaran kalori hingga 80-100 kalori per hari.

Diet tinggi protein dapat mengurangi rasa ngidam dan pikiran obesif tentang makanan hingga 60 persen, mengurangi keinginan ngemil larut malam hingga setengahnya, dan membuat seseorang merasa kenyang.

Dalam sebuah penelitian, dengan diet tinggi protein, membuat orang makan 441 kalori lebih sedikit per hari.

Adapun sumber protein sehat meliputi daging (sapi, ayam, babi, domba), ikan atau makanan laut (salmon, udang), telur (telur utuh dengan kuning telur), dan protein nabati (kacang-kacangan, polong-polongan, kedelai).

Baca juga: 9 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Darah Tinggi

  • Sayuran rendah karbohidrat

Jangan takut mengonsumsi sayuran rendah karbohidrat, karena dikemas dengan nutrisi dan bisa dikonsumsi dalam jumlah banyak tanpa melebihi 20-50 karbohidrat bersih per hari.

Pola makan yang sebagian besar didasarkan pada sumber protein tanpa lemak dan sayuran mengandung semua serat, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan tubuh untuk menjadi sehat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Listyo Sigit Prabowo Jadi Kapolri Terlama di Era Jokowi

Listyo Sigit Prabowo Jadi Kapolri Terlama di Era Jokowi

Tren
6 Hal yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Air Rebusan Jahe dan Kunyit Setiap Hari

6 Hal yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Air Rebusan Jahe dan Kunyit Setiap Hari

Tren
KAI Gelar Diskon Tiket 20 Persen hingga 20 Mei 2024, Ini Daftar Keretanya

KAI Gelar Diskon Tiket 20 Persen hingga 20 Mei 2024, Ini Daftar Keretanya

Tren
Pedoman Lengkap Acara Hari Kebangkitan Nasional 2024 dan Bacaan Doanya

Pedoman Lengkap Acara Hari Kebangkitan Nasional 2024 dan Bacaan Doanya

Tren
Studi Baru: Gangguan Otak Jadi Lebih Buruk di Perubahan Iklim Ekstrem

Studi Baru: Gangguan Otak Jadi Lebih Buruk di Perubahan Iklim Ekstrem

Tren
Blunder Kemendikbud Ristek Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Dinilai Melukai Rakyat

Blunder Kemendikbud Ristek Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Dinilai Melukai Rakyat

Tren
Kisah Godzilla, Monyet Thailand yang Mati akibat Makan 'Junk Food'

Kisah Godzilla, Monyet Thailand yang Mati akibat Makan "Junk Food"

Tren
Link Download Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024

Link Download Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

Tren
7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

Tren
5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

Tren
Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Tren
Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Tren
3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com