Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahapati, Biang Keladi Kerusuhan di Kerajaan Majapahit

Kompas.com - 18/01/2024, 12:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Pada awal berdirinya Kerajaan Majapahit, terjadi sejumlah pemberontakan yang dipimpin oleh orang-orang terdekat raja.

Beberapa pemberontakan yang dimaksud di antaranya, Pemberontakan Rangga Lawe (1295), Pemberontakan Lembu Sora, Pemberontakan Nambi (1316), Pemberontakan Semi (1318), dan Pemberontakan Kuti (1319).

Kitab Pararaton menyebut biang keladi dari kerusuhan-kerusuhan di awal berdirinya Majapahit tersebut adalah tokoh bernama Mahapati.

Meski Kitab Pararaton dan Kidung Sorandaka dengan jelas menyebut Mahapati sebagai dalang di balik pemberontakan terhadap raja Majapahit, beberapa ahli sejarah masih menyangsikan keberadaannya.

Baca juga: Kitab Pararaton: Isi dan Kritik dari Para Ahli

Kisah Mahapati dalam Pararaton

Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya pada 10 November 1293.

Setelah mengukuhkan dirinya sebagai raja pertama Majapahit, Raden Wijaya tidak melupakan tokoh-tokoh penting yang mendampinginya mendirikan kerajaan, misalnya seperti Arya Wiraraja, Nambi, Lembu Sora, dan Rangga Lawe.

Para pengikut yang setia dan telah berjasa dalam perjuangan mendirikan Kerajaan Majapahit tersebut diberi kesempatan untuk menjadi pejabat tinggi dalam pemerintahan, di mana Arya Wiraraja sebagai mantri mahawiradikara, Nambi sebagai rakryan mapatih, Lembu Sora rakryan apatih di Daha, serta Rangga Lawe sebagai amanca nagara di Tuban dan adhipati di Datara.

Selain itu, ada Kebo Anabrang yang dijadikan panglima perang setelah memimpin pasukan ke Melayu.

Namun, beberapa tokoh kepercayaan Raden Wijaya tersebut tidak puas dengan kedudukan yang diperolehnya.

Pertama, ada Rangga Lawe yang mempertanyakan kepada raja, mengapa bukan ia atau Lembu Sora yang dipercaya menjadi mahapatih kerajaan, tetapi Nambi.

Baca juga: Pemberontakan Ranggalawe: Penyebab dan Kronologinya

Rangga Lawe, yang merasa lebih berjasa, gagah berani, dan perwira daripada Nambi, pulang ke Tuban untuk menghimpun kekuatan melawan raja.

Saat itu, muncul tokoh yang disebut-sebut sebagai dalang kerusuhan di Majapahit, yakni Mahapati.

Mahapati mengadu kepada raja bahwa Rangga Lawe mau memberontak, sehingga terjadilah pertempuran antara pasukan Rangga Lawe melawan pasukan raja pada 1295.

Dalam pertempuran, Rangga Lawe gugur di tangan Kebo Anabrang. Tidak lama kemudian, Kebo Anabrang dibunuh oleh Lembu Sora.

Peristiwa itu dijadikan alasan oleh Mahapati untuk menyingkirkan Lembu Sora.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com