Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahapati, Biang Keladi Kerusuhan di Kerajaan Majapahit

Kompas.com - 18/01/2024, 12:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Setelah mempengaruhi raja agar Lembu Sora diberi hukuman berat, Mahapati dengan muslihatnya mampu memicu pertempuran antara pasukan Lembu Sora dengan pasukan raja antara tahun 1298-1300.

Baca juga: Pemberontakan Lembu Sora: Penyebab dan Kronologinya

Dalam peristiwa tersebut, Lembu Sora terbunuh bersama pengikut-pengikutnya, Juru Demung dan Gajah Biru.

Target Mahapati selanjutnya adalah Nambi, karena ia memang mengincar posisi sebagai mahapatih kerajaan.

Mengetahui maksud licik Mahapati, Nambi memilih menyingkir dengan alasan menengok ayahnya yang sakit.

Pada 1309, Raden Wijaya meninggal dan takhta kerajaan jatuh pada Jayanegara.

Pemerintahan Jayanegara pun dikacaukan dengan pemberontakan yang disebabkan oleh fitnah Mahapati.

Mahapati masih mengincar Nambi, yang menolak kembali ke Majapahit setelah ayahnya meninggal pada 1311.

Pada 1316, Nambi beserta segenap keluarganya dibunuh. Peristiwa itu disusul oleh Pemberontakan Semi (1318) dan Pemberontakan Kuti (1319).

Baca juga: Pemberontakan Nambi, Gugurnya Patih Pertama Kerajaan Majapahit

Semi dan Kuti adalah dua dari tujuh anggota dharmmaputra (pejabat yang diberi anugerah raja), yang juga berakhir binasa akibat fitnah Mahapati.

Setelah peristiwa iu, Raja Jayanegara menyadari kekeliruannya telah mempercayai Mahapati.

Dalam Pararaton disebutkan bahwa Mahapati ditangkap dan dibunuh cineleng-celeng, yang mungkin dapat diartikan sebagai dibunuh seperti orang membunuh babi hutan.

Siapakah Mahapati Majapahit?

Melansir Historia, Slamet Muljana mengaitkan Mahapati dengan tokoh yang disebutkan dalam Prasasti Sidateka yang bertarikh 1323 Masehi.

Penggalan prasasti tersebut berbunyi, "rake tuhan mapatih ring majapahit, dyah Halayudha", yang artinya Dyah Halayudha adalah patih Majapahit bergelar rakai.

Tahun prasasti menunjukkan tahun pemerintahan Raja Jayanegara, tepatnya setelah Nambi tewas pada 1316.

Baca juga: Jayanegara, Raja Majapahit yang Dibenci

Berdasarkan keterangan itu, Slamet Muljana menduga bahwa Dyah Halayudha yang disebut dalam Prasasti Sidateka adalah Mahapati, yang menjadi mahapatih Majapahit menggantikan Nambi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perlawanan Nonkooperatif Kelompok Sukarni terhadap Jepang

Perlawanan Nonkooperatif Kelompok Sukarni terhadap Jepang

Stori
Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Stori
Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com