KOMPAS.com - Menurunkan berat badan bukanlah hal yang mudah bagi banyak orang. Bahkan, kita bisa frustrasi jika upaya kita untuk mencoba menurunkan berat badan justru membuat berat badan semakin naik.
Jika Anda merasa berat banda Anda mudah naik, mungkin Anda memiliki metabolisme yang lebih lambat dari rata-rata sehingga perlu menyesuaikan kembali persepsi tentang kalori yang dimakan dan kalori yang dibakar.
Jika merasa benar-benar kesulitan mengendalikan berat badan, berkonsultasilah dengan dokter untuk mengetahui penyebab dan cara mengatasinya.
Dilansir dari Live Strong, berikut adalah beberapa alasan berat badan kita mudah naik.
Perhatikan lebih dekat pola makan Anda saat berat badan naik secara tidak terduga. Anda mungkin secara tidak sengaja mengonsumsi makanan dalam jumlah lebih banyak sehingga yang membuat berat badan naik dengan mudah.
Baca juga: 4 Jenis Teh Terbaik untuk Menurunkan Berat Badan
Sebuah penelitian tahun 2013 mengatakan, banyak orang yang meremehkan asupan kalori, termasuk saat mereka makan di luar.
Para peneliti tersebut memberi makanan pada orang dewasa, remaja, dan anak-anak berupa makanan berkalori relatif tinggi, yakni 836 kalori untuk orang dewasa dan 733 serta 756 kalori untuk anak-anak dan remaja.
Ketiga kelompok ini meremehkan asupan kalori mereka, dengan orang dewasa meremehkan asupan sebesar 175 kalori.
Selain itu, orang cenderung meremehkan kalori dalam makanan yang terdengar lebih sehat, seperti sandwich, dibandingkan dengan burger.
Dengan demikian, selalu hitung asupan kalori secara akurat dengan mengukur semua makanan yang dikonsumsi, setidaknya untuk beberapa hari.
Baca juga: Apakah Makan Roti Gandum Utuh Bisa Menurunkan Berat Badan?
Pengukuran konstan dan kontrol porsi memang membutuhkan banyak waktu, namun upaya tersebut dapat membantu mencegah berat badan naik secara tidak sadar.
Tetap aktif adalah cara yang baik untuk membakar lebih banyak kalori, tetapi pembakaran kalori yang berlebihan selama olahraga dapat menyebabkan kita makan berlebihan setelahnya, jadi berat badan dapat bertambah tanpa disadari.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Sports Medicine and Physical Fitness pada tahun 2010, memercayai insting kita tentang berapa banyak kalori yang kita bakar dan berapa banyak kalori yang kita butuhkan setelah berolahraga mungkin membuat kita makan berlebihan.
Para peneliti bertanya kepada wanita sehat dan laki-laki untuk menjalani sesi olahraga yang membakar 200 hingga 300 kalori, lalu menanyakan kepada mereka berapa banyak kalori yang menurut mereka telah dibakar dan berapa banyak yang perlu mereka makan untuk mengisi kembali kalori tersebut.
Baca juga: Manfaat Jahe untuk Menurunkan Berat Badan dan Efek Sampingnya
Hasilnya, peneliti menemukan bahwa subjek melebih-lebihkan pembakaran kalori mereka hingga 300-400 persen.
Untuk mencegahnya, hindari menebak berapa banyak makanan yang kita perlukan setelah olahraga dan cobalah camilan ringan berkarbohidrat tinggi, seperti segelas susu kedelai cokelat, dan hitung kalori tersebut sebagai bagian dari asupan harian.
Jika Anda telah menggunakan kalkulator online untuk memperkirakan berapa banyak kalori yang dibutuhkan, tetapi berat badan tetap bertambah, Anda mungkin memiliki metabolisme yang lebih lambat dari rata-rata.
Sebuah artikel ulasan yang diterbitkan dalam edisi Current Opinion tahun 2004 dalam Nutrisi Klinis dan Perawatan Metabolik mengatakan, kebutuhan kalori Anda yang sebenarnya dapat bervariasi sebanyak 10 persen dari rata-rata pembakaran kalori.
Jika berat badan Anda bertambah bahkan saat Anda yakin telah mengonsumsi jumlah kalori yang tepat dan melakukan pembakaran kalori yang akurat, coba kurangi asupan kalori sebesar 5 hingga 10 persen hingga berat badan mulai seimbang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.