Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obat Kanker Ini Kurangi Efek Beracun Virus Corona, Kok Bisa?

Kompas.com - 01/04/2021, 09:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com- Para peneliti di University of Maryland telah mengidentifikasi protein paling beracun yang dibuat virus corona. Untuk kurangi efek beracun tersebut, peneliti gunakan obat kanker.

Obat kanker yang digunakan para peneliti dari Fakultas Kedokteran University of Maryland (UMSOM), Amerika Serikat, untuk menetralisir protein beracun tersebut telah mengantongi izin dari FDA.

Dilansir dari Medical Xpress, Kamis (1/4/2021), obat kanker ini ternyata mampu menumpulkan efek merusak dari protein virus corona, penyebab Covid-19 yang telah menginfeksi puluhan juta orang di seluruh dunia.

Eksperimen dari studi ini menggunakan lalat buah dan garis sel manusia. Tim peneliti kemudian menemukan proses sel yang dibajak oleh virus corona SARS-CoV-2.

Baca juga: WHO Izinkan Obat Herbal Afrika untuk Pengobatan Potensial Infeksi Virus Corona

 

Penemuan efek obat kanker yang dapat melumpuhkan efek beracun protein virus corona ini berpotensi menjadi pengobatan baru yang dapat diuji sebagai calon obat baru untuk mengobati pasien Covid-19 parah.

Temuan obat kanker dapat mengurangi efek beracun protein virus corona ini telah dipublikasikan dalam dua studi secara bersamaan pada 25 Maret lalu di jurnal Cell and Bioscience.

"Pekerjaan kami menunjukkan ada cara untuk mencegah SARS-CoV-2 dari melukai jaringan tubuh dan melakukan kerusakan yang luas," kata penulis senior studi Zhe "Zion" Han, Ph.D., Associate Professor of Medicine dan Director of Pusat Pemodelan Penyakit Presisi di UMSOM.

Dalam studi itu, dia juga mencatat bahwa obat yang dinilai paling efektif untuk melawan Covid-19, remdesivir, hanya mencegah virus corona memreplikasi diri atau memperbanyak diri.

Akan tetapi, kata Dr Han, obat remdesivir tersebut tidak dapat melindungi sel yang sudah terinfeksi Covid-19. Sementara obat kanker yang diteliti ini dapat mengurangi efek beracun dari protein virus corona yang dapat menyebabkan kerusakan sel.

Baca juga: WHO Umumkan Uji Klinis 4 Obat untuk Virus Corona di 10 Negara

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com