Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obat Kanker Ini Kurangi Efek Beracun Virus Corona, Kok Bisa?

Kompas.com - 01/04/2021, 09:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Obat kanker lemahkan protein beracun virus

Selanjutnya, para peneliti menemukan bahwa salah satu protein bergerak pada manusia, yang ditargetkan oleh virus, diblokir oleh selinexor, obat kanker.

Para peneliti menguji selinexor pada sel manusia dan lalat buah yang membuat protein beracun virus SARS-CoV-2 untuk melihat apakah obat tersebut dapat membantu membalikkan kerusakan.

Selinexor, seperti banyak obat kanker itu sendiri beracun. Namun, setelah memperhitungkan efek toksiknya, obat tersebut meningkatkan kelangsungan hidup sel manusia sekitar 12 persen.

Selinexor mencegah kematian dini pada sekitar 15 persen lalat yang membuat protein beracun virus corona. Obat kanker itu juga memulihkan cabang di paru-paru dan pembangkit energi di sel otot.

Baca juga: WHO: Obat Remdesivir Tak Bermanfaat untuk Pasien Covid-19

 

Badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat (FDA) telah menyetujui selinexor, sebagai obat untuk mengobati pasien kanker darah.

"Lebih dari 1.000 obat yang disetujui FDA sedang dalam uji klinis untuk diuji sebagai pengobatan untuk Covid-19, dan untungnya uji coba yang menguji selinexor, obat yang digunakan dalam penelitian kami, sudah dilakukan," kata Dr. Han.

"Jika uji coba ini terbukti berhasil, data kami akan menunjukkan mekanisme yang mendasari mengapa obat itu bekerja," imbuh dia.

Penemuan ini juga ditanggapi positif sejumlah ahli medis. Para pakar kedokteran menilai bahwa meski saat ini dunia telah memiliki vaksin Covid-19 untuk mengendalikan infeksi, namun munculnya varian baru virus corona dapat menjadi kendala bagi vaksin.

Oleh sebab itu, mereka menilai bahwa penelitian obat kanker ini menunjukkan target baru untuk terapi potensial dan menjadi solusi obat Covid-19 untuk perawatan pasien dengan sakit parah akibat penyakit ini.

Baca juga: Benarkah Kandidat Obat Corona Remdesivir Gagal Uji Klinis?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com