Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO: Obat Remdesivir Tak Bermanfaat untuk Pasien Covid-19

Kompas.com - 17/10/2020, 17:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyimpulkan, obat anti-virus remdesivir hanya memberi sedikit dampak atau tidak berdampak sama sekali untuk pasien Covid-19.

Usai pernyataan itu keluar, muncul perdebatan di kalangan para ilmuwan pada Jumat (16/10/2020).

Gilead Sciences Inc. GILD.O, perusahaan AS yang mengembangkan obat remdesivir mengatakan bahwa kesimpulan WHO tidak sesuai dengan bukti penelitian lain yang memvalidasi manfaat klinis remdesivir untuk pasien Covid-19.

Baca juga: BPOM Izinkan Remdesivir untuk Kasus Covid-19 Berat, Ini Efek Sampingnya

"Kami prihatin data uji coba global ini belum melalui tinjauan ketat yang diperlukan dan memungkinkan diskusi ilmiah yang konstruktif," kata Gilead.

Namun Richard Peto, ahli statistik independen yang disewa oleh WHO untuk memeriksa hasil uji coba remdesivir, menepis kritik Gilead.

"Ini hasil yang dapat diandalkan, jangan biarkan siapa pun menyampaikan sebaliknya," kata Peto kepada wartawan. Ini adalah bukti dunia nyata.

Hasil uji coba yang diumumkan WHO pada hari Kamis (15/10/2020) adalah "pukulan" pada salah satu dari sedikit obat yang digunakan untuk mengobati orang dengan Covid-19.

Dilansir Reuters, Jumat (16/10/2020), WHO mengatakan remdesivir tampaknya hanya memiliki sedikit atau sama sekali tidak ada efek untuk membantu pasien dengan penyakit pernapasan bertahan hidup.

Percobaan WHO melibatkan 11.266 pasien dewasa di lebih dari 30 negara.

Dari hasil penelitian tersebut, WHO mengalihkan pengobatan untuk Covid-19 dari antivirus seperti remdesivir ke antibodi monoklonal baru.

Selain remdesivir, Trump menerima infeksi antibodi monoklonal eksperimental REGN.O Regeneron.

Namun perusahaan AS lainnya, Eli Lilly dan Co LLY.N, mengatakan pada Selasa (13/10/2020) bahwa uji coba pengobatan antibodi Covid-19 telah dihentikan sementara waktu karena masalah keamanan.

Perdebatan

Remdesivir adalah obat yang digunakan untuk mengobati infeksi penyakit virus ebola dan marburg.

Ilustrasi remdesivir yang awalnya dikembangkan untuk obat antivirus ebola, kembali menunjukkan hasil uji klinis positif dalam penggunaannya untuk mengobati infeksi virus corona baru pada pasien Covid-19.SHUTTERSTOCK/felipe caparros Ilustrasi remdesivir yang awalnya dikembangkan untuk obat antivirus ebola, kembali menunjukkan hasil uji klinis positif dalam penggunaannya untuk mengobati infeksi virus corona baru pada pasien Covid-19.

Gilead, menggunakan remdesivir ketika pandemi Covid-19 mulai terjadi.

Dia mengatakan, uji coba remdesivir dalam skala kecil menunjukkan pengobatan tersebut membantu pasien Covid-19 pulih lebih cepat menjadi lima hari dan membantu mengurangi risiko kematian pada beberapa pasien yang mendapat bantuan oksigen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com