Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Jawa hingga Nusantara, Jasa Marga Rajut Konektivitas Indonesia

Kompas.com - 21/03/2024, 12:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Konektivitas tanah air mulai terajut lewat pembangunan infrastruktur jalan tol pada tahun 1978.

Hal ini ditandai dengan dioperasikannya jalan tol pertama di Indonesia, yakni Jalan Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi) sepanjang 59 kilometer oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) satu-satunya kala itu, PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Dilansir dari laman resmi Jasa Marga, badan usaha yang sempat berperan sebagai otoritas jalan tol tersebut awalnya dikembangkan lewat pembiayaan pemerintah dari pinjaman luar negeri hingga penerbitan obligasi.

Baca juga: Atur Perjalanan Anda Tanggal 16-22 Maret, Ada Pemeliharaan Rutin Tol Japek

Sembilan tahun berjalan, pada tahun 1987 pemerintah melempar peluang kepada swasta untuk berkolaborasi dalam bisnis jalan tol bersama Jasa Marga melalui sistem Build, Operate, and Transfer (BOT).

Kemudian pada tahun 2007, Jasa Marga melantai di Bursa Efek Indonesia dan menjadi perusahaan publik melalui Initial Public Offering (IPO). 

Berkat pengembangan bisnisnya, hingga akhir tahun 2022, Jasa Marga berhasil memiliki 16 entitas anak, 5 entitas asosiasi dan ventura bersama, beserta turunannya.

Memasuki usianya yang ke-46 tahun, Jasa Marga tetap merajai bisnis jalan tol tanah air dengan pangsa pasar mencapai 47 persen.

Pangsa pasar tersebut mencakup 1.264 kilometer jalan tol operasi dari total panjang jaringan jalan tol operasi di Indonesia per Maret 2024 yakni 2.835,7 kilometer, menurut data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Sedangkan, total konsesi jalan tol yang dimiliki Jasa Marga adalah sepanjang 1.736 kilometer, baik yang telah beroperasi maupun masih dalam tahap konstruksi.

Dari Jawa hingga Nusantara

Di usianya yang hampir menyentuh setengah abad, struktur konstruksi jalan tol tertua di Indonesia atau Tol Jagorawi yang dioperasikan oleh Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division (JMT) masih prima dan tetap menjadi andalan pengguna.

Ini tecermin dari peningkatan lalu lintas di Jalan Tol Jagorawi setiap libur panjang, hingga penghargaan yang diperolehnya dari Kementerian PUPR pada tahun 2020 sebagai jalan tol terbaik di Indonesia.

Perseroan juga memiliki andil besar dalam menghubungkan Jalan Tol Trans-Jawa yang masih menjadi jalur favorit pemudik.

Baca juga: Jasa Marga Masih Jadi Raja Jalan Tol di Indonesia

Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata Djoko Setijowarno mengungkapkan, berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, sebanyak 9,2 juta orang dari 123,8 juta orang yang melakukan pergerakan mudik Lebaran 2023 memilih Tol Trans-Jawa.

"Tol Trans-Jawa masih menjadi jalur favorit untuk mudik, yakni 33,35 persen atau 9,2 juta orang," kata Djoko, dikutip dari keterangan resminya.

Di Tol Trans-Jawa, Jasa Marga melalui PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) mengelola sejumlah jalan tol, meliputi Tol Jakarta-Cikampek, Tol Layang MBZ, Tol Palimanan-Kanci, Tol Batang-Semarang, Tol Semarang ABC, Tol Semarang-Solo, Tol Solo-Ngawi, Tol Ngawi-Kertosono-Kediri, Tol Surabaya-Mojokerto, Tol Surabaya-Gempol, Tol Gempol-Pasuruan, Tol Gempol-Pandaan, hingga Tol Pandaan-Malang.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com