JAKARTA, KOMPAS.com - Viral unggahan di media sosial Instagram @yanaumar33 soal foto Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) di Kecamatan Gedebage, Kota Bandung.
Melalui unggahan tersebut, nampak lantai, tribun, atap, tangga dan pagar Stadion GBLA dalam keadaan memprihatinkan.
Foto tersebut akhirnya juga ramai diperbincangkan di media sosial Twitter dengan berbagai spekulasi muncul yang berusaha untuk menjelaskan akar permasalahan dari sisi konstruksi.
Salah satunya adalah karena tanah Gedebage yang termasuk lempung lunak dengan kadar air tinggi dan tidak cocok digunakan sebagai lokasi membangun gedung besar.
View this post on Instagram
Anggota Dewan Pertimbangan yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI) Davy Sukamta menjelaskan, Gedebage adalah daerah bekas danau.
Baca juga: Amankah Membangun Gedung Instagramable di Atas Lereng?
Namun dalam proses waktu ribuan tahun, telah terjadi endapan yang mengakibatkan wilayah Gedebage menjadi tanah datar.
“Kondisi tanah di Gedebage berupa tanah endapan sangat lunak yang rentan terhadap penurunan bila diberikan beban,” ungkap Davy kepada Kompas.com, Senin (13/6/2022).
Oleh karena itu, membangun gedung berkualitas di area bekas danau memerlukan tinjauan geo-teknik khusus.
Pertama, menggunakan teknik perbaikan tanah agar penurunan bisa dipercepat. Hal ini dilakukan sebelum gedung dibangun.
“Prosesnya bisa berbulan-bulan, sampai kadang bisa lebih dari setengah tahun,” tambah Davy.
Baca juga: Pentingnya Mengetahui Kondisi Tanah Sebelum Membangun Rumah
Kedua menggunakan fondasi dalam. Atau bisa juga membangun gedung tidak bertingkat di mana bebannya tidak berat.
Kendati demikian, gedung tidak bertingkat tersebut harus tetap menggunakan fondasi super besar dibandingkan kondisi umum.
“Dengan cara ini pun rumahnya masih akan mengalami penurunan, namun bisa lebih diminimalisir,” Davy kembali menjelaskan.
Sebagai contoh adalah proyek reklamasi pantai. Teknik perbaikan tanah dapat digunakan supaya lahan bisa cepat diolah atau dibangun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.