Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tepatkah Merobohkan Gedung Bertingkat Menggunakan Peledak?

Kompas.com - 13/06/2022, 18:30 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Sumber BBC


JAKARTA, KOMPAS.com – Salah satu cara yang banyak digunakan untuk merobohkan gedung bertingkat adalah dengan menggunakan peledak.

Namun, tepatkah cara tersebut dilakukan?

Anggota Dewan Pertimbangan yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI) mengatakan, pembongkaran gedung bertingkat menggunakan bahan peledak lazim digunakan di luar negeri.

Meski gedung bisa langsung roboh, tetapi proses persiapan peledakan gedung membutuhkan waktu yang tidak singkat.

Dibutuhkan waktu hingga enam bulan untuk melakukan survei struktur dan mempersiapkan ledakan dengan menghilangkan dinding bantalan non-beban.

Baca juga: Kapan Fasad Kaca Gedung Bertingkat Harus Dibersihkan? Ini Kata Ahli

Persiapan lain adalah melemahkan struktur pendukung, memasang muatan serta melakukan membersihkan puing-puing setelah peledakan yang bisa memakan waktu hingga dua bulan.

“Di Indonesia dilarang karena bahan peledak khawatir jika disalahgunakan,” jelas Davy saat dihubungi Kompas.com, Selasa (22/3/2022).

Selain menggunakan bahan peledak, gedung bertingkat bisa dirobohkan dengan menggunakan dongkrak hidrolik di komponen vertikal yang dikendalikan komputer.

Kemudian di antara dongkrak tersebut, komponen vertikal dirobohkan dan diturunkan per lantai.

Metode ini akan membuat gedung seolah-olah tenggelam ke dalam tanah. Sayangnya, ada risiko yang ditimbulkan, seperti kebakaran dan kerusakan struktural.

Baca juga: Apa Itu Pencakar Langit, dan Perbedaan Antara Supertall dengan Megatall?

Teknik lain yang bisa digunakan untuk merobohkan gedung adalah dengan menggunakan eskavator mekanis jangkauan tinggi berlengan panjang yang menurunkan lantai atas.

Adapun langkah ini pernah digunakan untuk merobohkan gedung yang rusak akibat gempa bumi di Christchurch, Selandia Baru tahun 2010 dan 2011.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com