Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keakraban Putin dan Kim Jong Un, Diberi Mobil Mewah Tanpa Syarat

Kompas.com - 21/02/2024, 15:28 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber DW

PYONYANG, KOMPAS.com - Presiden Rusia, Vladimir Putin, memberikan sebuah mobil mewah kepada pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, sebagai hadiah.

Pemberian dilaporkan oleh kantor berita pemerintah Korea Utara, KCNA, pada Selasa (20/2/2024).

Dilansir dari DW, menurut KCNA, hadiah itu mencerminkan hubungan khusus antara kedua pemimpin tersebut dan diberikan kepada saudara perempuan Kim, Kim Yo Jong, pada 18 Februari.

Baca juga: Putin Beri Hadiah Kim Jong Un Mobil Buatan Rusia

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menjelaskan kepada media Rusia bahwa mobil yang diberikan kepada Kim adalah Aurus buatan Rusia, yang merupakan mobil kepresidenan Rusia yang mengangkut Putin.

Hadiah tersebut diberikan setelah Kim melakukan perjalanan ke Rusia pada September untuk bertemu dengan Putin, di mana Kim diajak naik kendaraan resmi Aurus milik Putin.

Pertemuan bulan September itu dianggap sebagai titik puncak dalam hubungan antara Korea Utara-Rusia, dengan Putin menyarankan kerja sama lebih lanjut di bidang ruang angkasa.

Baik Putin maupun Kim menghadapi isolasi internasional, dengan Putin dihukum sanksi karena invasi Ukraina dan Kim karena program nuklirnya.

Muncul kekhawatiran bahwa pemberian mobil tersebut dapat melanggar sanksi PBB terhadap Korea Utara.

Korea Selatan menegaskan bahwa pemberian mobil tersebut melanggar sanksi PBB yang melarang pasokan kendaraan transportasi ke Korea Utara.

Baca juga: Kim Jong Un Kembali Bersumpah, Tak Akan Ragu Habisi Musuh-musuhnya

Kim dikenal sebagai seorang kolektor mobil yang antusias, dengan banyak kendaraannya yang diam-diam dikirim ke Korea Utara dari luar negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com