Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan Karsinogen di Lokasi Rudal Nuklir AS Picu Bahaya Paparan Kanker

Kompas.com - 08/08/2023, 11:48 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber CNA

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Angkatan Udara AS telah mendeteksi tingkat karsinogen yang tidak aman di pusat kendali peluncuran bawah tanah di pangkalan rudal nuklir Montana, di mana sejumlah pria dan wanita telah melaporkan diagnosa kanker.

Upaya pembersihan baru telah diperintahkan.

"Penemuan ini merupakan yang pertama dari pengambilan sampel ekstensif dari pangkalan rudal balistik antarbenua AS yang aktif untuk mengatasi masalah kanker tertentu yang diangkat oleh anggota komunitas rudal," demikian pernyataan Komando Serangan Global Angkatan Udara dalam rilisnya, Senin (7/8/2023), seperti dilansir dari CNA.

Baca juga: Ilmuwan Jepang Berhasil Manfaatkan DNA Buatan Bunuh Sel Kanker

Dalam sampel tersebut, dua fasilitas peluncuran di Pangkalan Angkatan Udara Malmstrom di Montana menunjukkan tingkat PCB yang lebih tinggi daripada ambang batas yang direkomendasikan oleh Badan Perlindungan Lingkungan.

PCB adalah zat berminyak atau lilin yang telah diidentifikasi sebagai karsinogen oleh EPA.

Limfoma non-Hodgkin adalah kanker darah yang menggunakan sistem getah bening yang melawan infeksi untuk menyebar.

Sebagai tanggapan, Jenderal Thomas Bussiere, komandan Komando Serangan Global Angkatan Udara, telah mengarahkan langkah-langkah untuk memulai proses pembersihan fasilitas yang terkena dampak dan mengurangi paparan oleh para penerbang dan penjaga terhadap kondisi yang berpotensi berbahaya.

Briefing militer yang diperoleh Associated Press pada bulan Januari menunjukkan bahwa setidaknya sembilan orang yang saat ini atau mantan pengebom rudal di Malmstrom didiagnosis menderita limfoma non-Hodgkin, sebuah kanker darah langka.

Sekolah Kedokteran Kedirgantaraan Angkatan Udara lantas meluncurkan sebuah penelitian untuk melihat kanker di antara seluruh komunitas rudal yang memeriksa kemungkinan adanya kelompok penyakit.

Kemungkinan ada ratusan jenis kanker lainnya, berdasarkan data baru dari kelompok akar rumput yang terdiri dari mantan perwira peluncur rudal dan anggota keluarga mereka yang masih hidup.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Aspartam Mungkin Sebabkan Kanker | Kondisi Warga Ukraina Tahanan Rusia

Menurut Torchlight Initiative, setidaknya 268 tentara yang bertugas di lokasi rudal nuklir, atau anggota keluarga mereka yang masih hidup, telah melaporkan diri mereka sendiri didiagnosis menderita kanker, penyakit darah, atau penyakit lainnya selama beberapa dekade terakhir.

Setidaknya 217 dari kasus yang dilaporkan itu adalah kanker, setidaknya 33 di antaranya adalah limfoma non-Hodgkin.

Yang perlu diperhatikan dari angka-angka yang dilaporkan tersebut adalah bahwa komunitas penerbang rudal sangat kecil.

Hanya beberapa ratus penerbang yang bertugas sebagai pilot rudal di masing-masing dari tiga pangkalan rudal balistik antarbenua Minuteman III yang diluncurkan di negara itu setiap tahun.

Hanya ada sekitar 21.000 pilot rudal secara keseluruhan sejak operasi Minuteman dimulai pada awal 1960-an, menurut Torchlight Initiative.

Baca juga: Aspartam Masuk Daftar Bahan Makanan yang Mungkin Sebabkan Kanker

Sebagai gambaran, pada populasi umum AS, ada sekitar 403 kasus kanker baru yang dilaporkan per 100.000 orang setiap tahun, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, dan limfoma non-Hodgkin mempengaruhi sekitar 19 dari setiap 100.000 orang setiap tahun, menurut American Cancer Society.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Internasional
AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

Global
WNI di Singapura Luncurkan 'MISI', Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

WNI di Singapura Luncurkan "MISI", Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

Global
Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Global
Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Global
Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Global
Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Global
Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Global
Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Global
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Internasional
Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Global
Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Global
Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Global
Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com