Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bosnia Suntik Mati 20.000 Babi karena Wabah Demam Babi Afrika

Kompas.com - 08/08/2023, 08:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Penulis: VOA Indonesia

SARAJEVO, KOMPAS.com - Sekitar 20.000 ekor babi di peternakan-peternakan di timur laut Bosnia telah dimusnahkan dalam beberapa hari ini.

Tindakan itu dilakukan ketika pihak berwenang tengah berjuang mengatasi perebakan demam babi Afrika yang sangat menular.

Disebut “African swine fever” karena demam babi ini pertama kali diidentifikasi di Afrika Timur pada awal tahun 1900-an, sebagai penyakit yang menimbulkan kematian babi di wilayah itu.

Baca juga: Demam Babi Afrika Apakah Berbahaya bagi Manusia?

Belum ada vaksin atau obat untuk penyakit virus yang tidak berbahaya bagi manusia, tetapi fatal pada babi.

Ljubisa Petrovic, Wali Kota Bijeljina, suatu pusat pemerintahan di wilayah Semberija, Bosnia, mengatakan wilayahnya tengah dilanda wabah babi Afrika.

Dia mengkoordinasikan upaya mengatasi krisis ini, termasuk memobilisasi inspektur atau pemeriksa hewan, perlindungan sipil, dan anggota kelompok pemuda untuk membantu pemusnahan hewan yang terinfeksi.

Semberija adalah daerah utama pertanian Bosnia.

Perebakan demam babi Afrika ini kemungkin besar akan berdampak pada mata pencaharian para peternak daerah itu.

Selama beberapa tahun terakhir virus ini telah muncul di antara babi hutan dan babi yang diternakkan di sejumlah negara Eropa, termasuk Latvia, Lituania, Polandia, Rumania, Slovakia, Jerman, dan Hongaria.

Baca juga: Italia Akan Bunuh 1.000 Babi karena Wabah Demam Babi Afrika

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com