Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Penemuan Helikopter Presiden Iran yang Jatuh, IRCS: Tak Ada Jejak Korban Selamat

Kompas.com - 20/05/2024, 11:58 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber IRNA

TEHERAN, KOMPAS.com - Presiden Asosiasi Bulan Sabit Merah Iran (IRCS) Pir-Hossein Kolivand pada Senin (20/5/2024) pagi, mengonfirmasi tim penyelamat dan pencari telah mengidentifikasi helikopter Presiden Ebrahim Raisi yang jatuh.

Ia menyebut tim telah tiba di kepingan helikopter Presiden Iran yang jatuh.

Pada saat itu Kolivand tidak memberikan rincian lebih lanjut, tetapi mengatakan kondisinya tidak baik.

Baca juga: Lokasi Jatuhnya Helikopter Presiden Iran Ditemukan, Kondisi Heli Tidak Baik

“Sebanyak 73 tim penyelamat hadir di area pencarian helikopter di desa Tawal dengan peralatan canggih dan khusus,” tambahnya, sebagaimana dilaporkan IRNA.

Selang beberapa saat, Kolivan mengatakan, tidak ada korban selamat yang ditemukan di lokasi jatuhnya helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi di barat laut Iran.

“Tidak ada jejak korban selamat yang terlihat setelah lokasi jatuhnya helikopter ditemukan,” kata Pir-Hossein Kolivand pada Senin pagi dalam wawancara dengan kantor berita semi-resmi Tasnim.

Kronologi penemuan helikopter Presiden Iran

Sebelumnya, Markas Besar Manajemen Darurat Nasional Bulan Sabit Merah Iran mengumumkan tim penyelamatnya telah bergerak ke dua titik yang diidentifikasi oleh pesawat tak berawak Turkiye.

“Tim penyelamat Bulan Sabit Merah sedang bergerak menuju kemungkinan tempat pendaratan helikopter,” kata mereka setelah pesawat tanpa awak dengan daya tahan tinggi milik Turkiye yang bernama Akinji mendeteksi sebuah titik panas yang mungkin merupakan lokasi jatuhnya helikopter.

Seorang komandan Korps Garda Revolusi Iran mengonfirmasi deteksi sumber panas tersebut yang diyakini sebagai reruntuhan helikopter.

Sebuah pengumuman juga disampaikan oleh sumber di lapangan bahwa koordinat geografis yang tepat dari helikopter yang membawa Presiden Raisi ditentukan oleh pemantauan udara di wilayah tersebut.

Baca juga: Presiden Iran Ebrahim Raisi Dilaporkan Tewas dalam Kecelakaan Helikopter

Terlepas dari kondisi cuaca yang buruk, tim penyelamat berusaha sepanjang waktu untuk menemukan lokasi helikopter yang hilang yang membawa Presiden Iran dan delegasinya di bagian barat laut negara itu.

Tim penyelamat, termasuk angkatan bersenjata, menyisir daerah berbatu dan daerah berbukit di dekat kota Varzaqan di provinsi Azarbaijan Timur meskipun cuaca berkabut dan hujan.

Sebelumnya, Masyarakat Bulan Sabit Merah Iran (IRCS) mengatakan, mereka telah mengirimkan lebih banyak kelompok untuk membantu menemukan lokasi jatuhnya pesawat.

“Sebanyak 46 tim tanggap cepat dan tim penyelamat dari provinsi Azarbaijan Timur, Teheran, Alborz, Ardabil, Zanjan, dan Azarbaijan Barat dikerahkan untuk membantu operasi pencarian dan penyelamatan," jelas IRCS.

Presiden Raisi sendiri baru saja kembali bersama Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian dan beberapa orang lainnya dari sebuah upacara peresmian bendungan di perbatasan Iran dengan Republik Azerbaijan, ketika helikopter yang ditumpanginya jatuh ketika mendarat di wilayah Varzaqan pada Minggu (19/5/2024).

Baca juga: Prihatin Kecelakaan Helikopter Presiden Iran, China Siap Beri Dukungan dan Bantuan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Beruang Liar di California Terobos Rumah demi Curi Sebungkus Oreo

Beruang Liar di California Terobos Rumah demi Curi Sebungkus Oreo

Global
Militer China Siap Hentikan Kemerdekaan Taiwan Secara Paksa

Militer China Siap Hentikan Kemerdekaan Taiwan Secara Paksa

Global
Keluarga Tawanan Israel Minta Netanyahu Terima Rencana Biden

Keluarga Tawanan Israel Minta Netanyahu Terima Rencana Biden

Global
Stormy Daniels Komentari Vonis Trump: Dia Harus Dipenjara

Stormy Daniels Komentari Vonis Trump: Dia Harus Dipenjara

Global
Jago Mengetik Cepat Pakai Hidung, Pria Ini Pecahkan Rekor Dunia

Jago Mengetik Cepat Pakai Hidung, Pria Ini Pecahkan Rekor Dunia

Global
Para Penyintas Serangan 7 Oktober Menuntut Kelompok Pro-Palestina di AS

Para Penyintas Serangan 7 Oktober Menuntut Kelompok Pro-Palestina di AS

Global
Korea Utara Kirim 600 Balon Sampah Lagi ke Korea Selatan, Apa Saja Isinya?

Korea Utara Kirim 600 Balon Sampah Lagi ke Korea Selatan, Apa Saja Isinya?

Global
Rangkuman Hari Ke-829 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Temui Prabowo | Italia Beda Sikap dengan AS-Jerman

Rangkuman Hari Ke-829 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Temui Prabowo | Italia Beda Sikap dengan AS-Jerman

Global
Mayoritas 'Exit Poll' Isyaratkan Partai Modi Menangi Pemilu India 2024

Mayoritas "Exit Poll" Isyaratkan Partai Modi Menangi Pemilu India 2024

Global
Bertemu Prabowo di Singapura, Zelensky Minta Dukungan dan Bilang Siap Perbanyak Pasok Produk Pertanian

Bertemu Prabowo di Singapura, Zelensky Minta Dukungan dan Bilang Siap Perbanyak Pasok Produk Pertanian

Global
Pentingnya Israel-Hamas Sepakati Usulan Gencatan Senjata Gaza yang Diumumkan Biden...

Pentingnya Israel-Hamas Sepakati Usulan Gencatan Senjata Gaza yang Diumumkan Biden...

Global
Menteri-menteri Israel Ancam Mundur Usai Biden Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru

Menteri-menteri Israel Ancam Mundur Usai Biden Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru

Global
Saat China Berhasil Daratkan Chang'e-6 di Sisi Jauh Bulan...

Saat China Berhasil Daratkan Chang'e-6 di Sisi Jauh Bulan...

Global
[UNIK GLOBAL] Penjual Sotong Mirip Keanu Reeves | Sosok 'Influencer Tuhan'

[UNIK GLOBAL] Penjual Sotong Mirip Keanu Reeves | Sosok "Influencer Tuhan"

Global
Korea Utara Kembali Terbangkan Balon Berisi Sampah ke Korea Selatan

Korea Utara Kembali Terbangkan Balon Berisi Sampah ke Korea Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com