Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS dan Korsel Mulai Latihan Militer Gabungan Terbesarnya sejak 2018

Kompas.com - 23/08/2022, 09:30 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

SEOUL, KOMPAS.com - Amerika Serikat dan Korea Selatan memulai latihan militer gabungan terbesarya sejak 2018 pada Senin (22/8/2022), kata Seoul.

Langkah ini kemungkinan akan membuat marah Korea Utara yang sudah meningkatkan ancaman nuklirnya.

Washington adalah sekutu keamanan utama Seoul, dan menempatkan sekitar 28.500 tentara AS di Korea Selatan untuk melindunginya dari Korea Utara, tetangganya yang bersenjata nuklir.

Baca juga: Hubungan Korea Utara dan Donetsk, Wilayah Ukraina yang Diduduki Rusia, Kian Mesra

AS dan Korsel sudah sejak lama melakukan latihan bersama, yang mereka tegaskan murni untuk kepentingan defensif, tetapi Korea Utara memandangnya sebagai latihan untuk invasi.

Latihan yang dinamai Ulchi Freedom Shield ini menandai dimulainya kembali sesi pelatihan skala besar setelah berkurang karena Covid-19, dan serangkaian diplomasi yang gagal dengan Pyongyang.

"Pentingnya latihan bersama ini adalah membangun kembali aliansi Korea Selatan-AS dan memperkuat postur pertahanan gabungan dengan menormalkan ... latihan gabungan dan pelatihan lapangan," kata Kementerian Pertahanan Korea Selatan dikutip dari kantor berita AFP.

Rincian latihan yang berlangsung dari 22 Agustus hingga 1 September tersebut belum dirilis, tetapi biasanya mencakup latihan lapangan yang melibatkan pesawat, kapal perang, dan tank, dengan puluhan ribu tentara.

Dalam pertemuan pekan lalu, AS dan Korsel sepakat untuk memperluas ruang lingkup dan skala latihan serta pelatihan militer gabungan, merujuk pada peningkatan volume uji coba rudal Korea Utara.

Ini akan dimulai "dengan Ulchi Freedom Shield ... untuk meningkatkan kesiapan gabungan," kata AS dan Korea Selatan dalam pernyataan bersama.

Baca juga:

Para analis memprediksi, Korea Utara mungkin menggunakan latihan itu sebagai alasan untuk melakukan lebih banyak uji senjata.

Awal bulan ini, Pyongyang memperingatkan akan memusnahkan otoritas Seoul, yang disalahkan atas masuknua wabah Covid-19 baru-baru ini di negara yang terisolasi itu.

Ancaman itu datang kurang dari sebulan setelah Kim Jong Un mengatakan negaranya siap mengerahkan senjata nuklirnya dalam perang apa pun dengan Amerika Serikat dan Korea Selatan.

Korea Utara sudah berkali-kali melakukan uji coba yang melanggar sanksi tahun ini, termasuk menembakkan rudal balistik antarbenua dari jarak penuh untuk kali pertama sejak 2017.

Para pejabat Washington dan Seoul juga memperingatkan bahwa rezim Korea Utara sedang bersiap melakukan uji coba nuklir ketujuh.

Baca juga: Korea Utara Diduga Lepas Air Bendungan Tiba-tiba, Korea Selatan Desak Warga Mengungsi dari Perbatasan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com