KOMPAS.com - Artikel tentang siapa NRA yang disebut sebagai pelaku bom mobil di Moskwa yang menewaskan putri "otak Putin" memuncaki daftar artikel populer global hari ini.
Di bawahnya ada prediksi kemampuan baru Ukraina perang lawan Rusia, dan Singapura cabut kewajiban bermasker.
Sementara itu, Kanselir Jerman tiba-tiba diapit wanita bertelanjang dada, serta kisah penderitaan Pooja yang hilang sembilan tahun.
Rangkuman artikel populer global sepanjang Senin (22/8/2022) hingga Selasa (23/8/2022) pagi dapat Anda baca di bawah ini.
Tentara Republik Nasional (NRA) disebut sebagai pelaku peledakan bom mobil yang menewaskan putri Alexander Dugin, sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin.
Korban itu bernama Darya Dugina.
Darya Dugina meninggal setelah mobil yang dikendarainya meledak di jalan raya dekat Moskwa saat dia menuju rumahnya pada Sabtu (20/8/2022).
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Kontes Putri Jawa Suriname Ucapkan Terima Kasih atas Perhatian Indonesia
Memasuki enam bulan invasi Rusia ke Ukraina, pasukan Kyiv mulai menunjukkan kemampuan mereka untuk mendatangkan malapetaka pada logistik Rusia jauh dari garis depan.
Itu terlihat dari serangkaian ledakan di dekat pangkalan militer, yang jauh di dalam wilayah yang dikuasai Rusia di Ukraina dan di dalam wilayah Rusia sendiri.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi pada Jumat (19/8/2011) bahwa pernyataan dari pejabat Ukraina tentang fasilitas penyerangan di Crimea yang diduduki Rusia menandai “eskalasi konflik yang secara terbuka didorong oleh Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya”.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Selama Menginvasi Ukraina, Rusia Luncurkan Rudal Hipersonik Kinzhal 3 Kali
Singapura mengumumkan pencabutan kewajiban bermasker yang diterapkan sejak 14 April 2020.
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dalam pidato kenegaraan pada Minggu (21/8/2022) sore menyampaikan, masker hanya akan diwajibkan di kendaraan umum dan tempat-tempat umum kesehatan seperti rumah sakit dan klinik.
Adapun sebelum ini warga Singapura boleh tidak memakai masker di tempat terbuka, tetapi masih harus bermasker di tempat-tempat indoor atau tertutup.