Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Thailand Akan Bagikan 1 Juta Tanaman Ganja Gratis ke Warga untuk Ditanam

Kompas.com - 13/05/2022, 21:30 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber CNN

BANGKOK, KOMPAS.com - Pemerintah Thailand akan membagikan satu juta tanaman ganja gratis ke rumah tangga di seluruh negara pada Juni 2022, untuk menandai aturan baru yang mengizinkan warga menanam ganja di rumah, kata Menteri Kesehatan Anutin Charnvirakul.

Anutin mengumumkan kebijakan tersebut di Facebook pada 8 Mei. Ia menyatakan niatnya untuk menanam tanaman ganja seperti tanaman rumah tangga.

Aturan baru yang mulai berlaku pada 9 Juni ini akan mengizinkan warga menanam tanaman ganja di rumah setelah memberitahu pemerintah daerah.

Baca juga: Pengantin Campur Ganja dalam Hidangan, Pesta Kondangan di Florida Gempar

Akan tetapi, tanaman ganja itu harus memiliki tingkat medis dan digunakan secara eksklusif untuk tujuan pengobatan.

Selain itu, ganja tidak boleh digunakan untuk tujuan komersial tanpa izin lebih lanjut.

Kebijakan ini merupakan langkah terbaru dalam rencana Thailand untuk menerapkan ganja sebagai tanaman komersial. Sekitar sepertiga dari tenaga kerja "Negeri Gajah Putih" bekerja di bidang pertanian, menurut Bank Dunia.

Di wilayah yang terkenal dengan hukuman keras terhadap obat-obatan terlarang, Thailand pada 2018 menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang melegalkan ganja untuk penelitian dan penggunaan medis.

Negara kerajaan itu juga melonggarkan undang-undang lokal seputar ganja.

Produsen minuman Thailand dan perusahaan kosmetik tahun lalu bergegas meluncurkan produk dengan rami dan CBD, senyawa di ganja yang tidak memabukkan, setelah penggunaannya disetujui untuk barang-barang konsumen.

Baca juga:

Dalam unggahan di Facebook lebih lanjut pada 10 Mei, Anutin menyebutkan bahwa perusahaan Thailand yang terdaftar untuk melakukannya dapat menjual produk ganja yang mengandung kurang dari 0,2 tetrahydrocannabinol atau THC, bagian dari ganja yang membuat orang mabuk.

"Ini akan memungkinkan warga dan pemerintah menghasilkan lebih dari 10 miliar baht (Rp 4,2 triliun) per tahun pendapatan dari ganja dan rami," tulis Anutin.

Kitty Chopaka pengusaha ganja yang berbasis di Bangkok mengatakan kepada CNN, undang-undang itu dimaksudkan untuk membolehkan orang-orang menggunakan tanaman ganja dalam teh atau sup obat.

Dia menambahkan, meskipun penggunaan narkoba untuk rekreasi tetap ilegal, "merokok ganja akan terjadi, dan tidak mungkin (pemerintah) dapat menghentikannya."

Baca juga: Pertama di Asia, Thailand Izinkan Warganya Tanam Ganja di Rumah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com