Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden China Bertemu Ketua IOC, Olimpiade Beijing Akan Digelar Sesuai Jadwal?

Kompas.com - 26/01/2022, 09:15 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber

BEIJING, KOMPAS.com - Presiden China Xi Jinping dilaporkan telah bertemu Ketua Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach di Beijing pada Selasa (25/1/2022) atau 10 hari menjelang pembukaan Olimpiade Beijing 2022.

Xi Jinping menyampaikan bahwa Omilmpiade Musim Dingin akan digelar sesuai rencana.

“Setelah melakukan berbagai persiapan selama enam tahun, sekarang tiba saatnya Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 digelar sesuai jadwal yang telah disepakati," ujar Xi, dalam sebuah publikasi yang diterbitkan di laman resmi Kementerian Luar Negeri China, Selasa.

Baca juga: China Cabut Lockdown di Xian Jelang Olimpiade Beijing

Dengan segala hormat, lanjut Xi, China berkomitmen akan mempersembahkan kepada dunia ajang Olimpiade yang efisien, aman, dan megah.

Menurut dia, hal itu merupakan yang pertama kali sejak dimulai pandemi Covid-19, ajang multicabang olahraga global digelar sesuai jadwal.

"Ini menjadi contoh keberhasilan sesuai motto baru Olimpiade 'Lebih Cepat, Lebih Tinggi, Lebih Kuat - Bersama'," kata pemimpin Partai Komunis China (CPC) itu.

Olimpiade Beijing sedianya akan dilangsungkan pada 4-20 Februari 2022.

Olimpiade ini kemungkinan akan diadakan di dalam "loop tertutup" yang memisahkan atlet dan peserta lain dari orang luar, dan tiket tidak akan dijual untuk umum.

China sendiri telah menutup semua perbatasannya untuk kedatangan internasional untuk membatasi Covid-19.

Baca juga: Mengenal Sistem Bubble di Olimpiade Beijing: Apa Itu Loop Tertutup dan Seperti Apa Kehidupannya?

Dalam menyelenggarakan Olimpiade Beijing, Xi memaparkan bahwa pihaknya tidak hanya mendapat dukungan dari masyarakat China, melainkan juga komunitas internasional.

"Hampir 3.000 atlet dari sekitar 90 negara dan wilayah telah hadir dalam Olimpiade ini," kata Xi.

Dia menyatakan keyakinannya untuk dapat menjaga para peserta, pemangku kepentingan, dan rakyat China tetap aman dan sehat.

Dengan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas Beijing 2008, Olimpiade Remaja Nanjing 2014, dan Olimpide Musim Dingin Beijing 2022, China dianggapnya mampu membangkitkan semangat Olimpiade bagi rakyatnya, mendorong perkembangan olahraga di dalam negeri, dan memainkan peran penting dalam mempromosikan semangat Olimpiade ke seluruh pelosok dunia.

Baca juga: 4 Kontroversi China Jelang Olimpiade Beijing: Hilangnya Peng Shuai hingga Lonjakan Covid-19

Tanggapan Ketua IOC

AS dan beberapa negara barat mengumumkan tidak akan mengirim pejabat pemerintahan ke Olimpiade Beijing, Februari mendatang
GETTY IMAGES via DW AS dan beberapa negara barat mengumumkan tidak akan mengirim pejabat pemerintahan ke Olimpiade Beijing, Februari mendatang

Sementara itu, Ketua IOC Thomas Bach dilaporkan terkesan dengan beberapa arena yang telah dipersiapkan dan penerapan kebijakan dan antipandemi Covid-19 yang menyeluruh.

Dia menyampaikan terima kasih kepada China atas keramahan dalam mengatur organ-organ IOC dan para atlet dari seluruh dunia.

Bach menyatakan keyakinannya bahwa China mampu menyelenggarakan Olimpiade tersebut dengan aman, lancar, dan sukses yang bisa dirasakan oleh para atlet dari seluruh dunia.

"Olimpiade Beijing 2022 menjadi kado terindah Tahun Baru Imlek bagi rakyat China dan kami berharap terciptanya kebersamaan untuk seluruh dunia," ungkap Bach.

Pertemuan antara Presiden China dan Ketua IOC disebut dilaksanakan di balai tamu kenegaraan Diaoyutai. Pertemuan itu dihadiri juga oleh beberapa pejabat senior China, seperti Ding Xuexiang, Yang Jiechi, Cai Qi, dan Wang Yi.

Baca juga: China Batalkan Rencana untuk Jual Tiket Olimpiade Beijing ke Publik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com