Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kontroversi China Jelang Olimpiade Beijing: Hilangnya Peng Shuai hingga Lonjakan Covid-19

Kompas.com - 18/01/2022, 10:02 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Sebanyak empat kasus melanda China jelang dimulainya Olimpiade Beijing yang digelar pada 4-20Februari 2022.

Dari hak asasi manusia hingga lonjakan Covid-19 dan bintang tenis Peng Shuai yang dikabarkan hilang, persiapan Olimpiade Beijing dibayangi beberapa kontroversi.

Namun, Partai Komunis China yang berkuasa bertekad memanfaatkan Olimpiade Musim Dingin sebagai kesempatan bagi negara itu untuk menunjukkan kehebatannya dan membantu dunia bersatu dalam menghadapi pandemi.

Baca juga: China Batalkan Rencana untuk Jual Tiket Olimpiade Beijing ke Publik

Komite Olimpiade Internasional memuji Beijing karena membuat sejarah menjadi tuan rumah pertama Olimpiade Musim Panas pada 2008, dan sekarang menjadi tuan rumah Musim Dingin.

Dengan hanya hitungan hari tersisa sebelum dimulai, berikut isu-isu kontroversial yang masih menyelimuti China jelang Olimpiade Beijing, dikutip dari AFP.

Petenis China Peng Shuai melambai setelah kalah dari Kanada Eugenie Bouchard dalam pertandingan babak pertama kejuaraan tenis Australia Terbuka di Melbourne, Australia, Selasa, 15 Januari 2019.AP PHOTO/MARK SCHIEFELBEIN Petenis China Peng Shuai melambai setelah kalah dari Kanada Eugenie Bouchard dalam pertandingan babak pertama kejuaraan tenis Australia Terbuka di Melbourne, Australia, Selasa, 15 Januari 2019.
1. Peng Shuai

Ada kekhawatiran internasional yang serius atas mantan pemain ganda nomor satu dunia ini, setelah dia membuat tuduhan penyerangan seksual di media sosial terhadap mantan wakil perdana menteri China.

Petenis berusia 35 tahun itu tidak terdengar kabarnya selama lebih dari dua minggu dan klaimnya dengan cepat disensor. PBB, AS, dan rekan-rekan sesama petenis semuanya menyuarakan kekhawatiran akan keberadaannya.

Asosiasi Tenis Wanita (WTA) mengancam akan mengakhiri bisnisnya yang menguntungkan di China jika keamanan Peng Shuai belum terjamin.

Peng Shuai kemudian muncul di media pemerintah dalam beberapa video dan mengadakan video call dengan Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach pada 21 November 2021, dengan mengatakan dia aman dan sehat, tetapi kekhawatiran tetap tidak hilang.

Baca juga: Profil Zhang Gaoli, Eks Wakil PM China yang Dituduh Paksa Petenis Peng Shuai Berhubungan Seks

2. Xinjiang

Para pegiat mengatakan, setidaknya satu juta orang Uighur dan lainnya yang berbahasa Turki, sebagian besar minoritas Muslim, dipenjara di kamp-kamp di wilayah barat laut China Xinjiang.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia dan pemerintah asing telah menemukan bukti dari apa yang mereka katakan sebagai penahanan massal, kerja paksa, indoktrinasi politik, penyiksaan, dan sterilisasi paksa.

Washington menggambarkan situasi itu sebagai genosida dan melarang impor semua kapas dari Xinjiang. AS kemudian melakukan boikot diplomatik Olimpiade Beijing.

Beberapa merek fesyen besar juga mengumumkan, mereka tidak akan lagi menggunakan kapas dari Xinjiang karena takut diproduksi dengan kerja paksa.

Setelah awalnya menyangkal keberadaan kamp Xinjiang, China kemudian membelanya sebagai pusat pelatihan kejuruan yang bertujuan untuk mengurangi daya tarik ekstremisme Islam.

Menanggapi seruan boikot diplomatik, China secara konsisten mencerca keputusan itu sebagai "politisasi olahraga".

Baca juga: Olimpiade Beijing, Jepang Tidak Kirim Pejabat Pemerintah di Tengah Boikot Diplomatik 4 Negara

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com