Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sistem Bubble di Olimpiade Beijing: Apa Itu Loop Tertutup dan Seperti Apa Kehidupannya?

Kompas.com - 18/01/2022, 11:02 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - China menyegel Olimpiade Beijing dalam bubble besar tak tertembus yang menyelimuti ribuan orang, dan membentang hampir 200 kilometer dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19.

Olimpiade Beijing akan digelar pada 4-20 Februari 2022, hanya enam bulan setelah Olimpiade Tokyo yang ditunda karena pandemi.

Seperti apa sistem bubble yang diterapkan China di Olimpiade Beijing? Berikut penjelasannya yang dikutip dari AFP, Kamis (13/1/2022).

Baca juga: 4 Kontroversi China Jelang Olimpiade Beijing: Hilangnya Peng Shuai hingga Lonjakan Covid-19

1. Apa itu "loop tertutup"?

China, tempat Covid-19 ditemukan menjelang akhir 2019, berharap untuk menggelar pertandingan yang sederhana, aman, dan luar biasa sesuai dengan strategi ketat nol-Covid negara itu.

Untuk membatasi penyebaran infeksi, para atlet, staf pendukung, relawan, dan media akan berada dalam "loop tertutup" - alias bubble - selama keseluruhan Olimpiade Beijing.

Alih-alih menutup satu area besar ibu kota, bubble itu pada kenyataannya akan menjadi banyak bubble-bubble kecil, seperti hotel yang ditutup di jalan yang digunakan oleh warga Beijing sehari-hari.

Bagi yang terbang ke China, mereka akan berada dalam loop tertutup sejak mendarat di Beijing hingga terbang keluar. Bubble sudah mulai beroperasi minggu lalu.

Warga mengantre untuk melakukan tes Covid-19 secara massal di kota Zhengzhou, provinsi Henan, China tengah, pada 5 Januari 2022.CNS/AFP Warga mengantre untuk melakukan tes Covid-19 secara massal di kota Zhengzhou, provinsi Henan, China tengah, pada 5 Januari 2022.
Tidak seperti Olimpiade Tokyo yang tertunda pandemi musim panas lalu, ketika misalnya media dapat meninggalkan bubble setelah dua minggu dan terbuka ke publik, tidak ada yang akan dapat meninggalkan "loop tertutup" selama Olimpiade Beijing.

Itu termasuk tidur, makan, dan bepergian di antara tiga area Olimpiade, yang terpisah sejauh 180 kilometer.

Staf AFP diangkut dari bandara ke hotel - setelah menjalani tes Covid pertama - dengan bus khusus yang dikawal oleh mobil polisi. Staf di bandara mengenakan baju hazmat dengan masker dan pelindung mata.

Baca juga: Mengenal Strategi Nol Covid China, Begini Cara Kerja dan Risikonya...

2. Berapa banyak orang di dalam?

Tidak ada angka pasti. Namun, akan ada sekitar 3.000 atlet, dan media Pemerintah China memperkirakan 10.000 orang dari media akan hadir di Olimpiade.

Juga akan ada pasukan staf yang membantu situs Olimpiade, mulai dari penerjemah hingga petugas kebersihan, staf hotel, dan pengemudi.

Akan ada 19.000 relawan, meskipun tidak semua akan berada dalam bubble.

Ada 72 hotel di dalam dan lebih dari 4.000 kendaraan yang ditunjuk untuk mengangkut peserta, kata penyelenggara.

3. Seperti kehidupan di bubble selama Olimpiade Beijing?

Semua orang di dalam bubble harus divaksinasi sepenuhnya atau melakukan karantina 21 hari sebelum masuk ke dalam. Penyelenggara mendesak orang-orang divaksin booster.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com