BEIJING, KOMPAS.com - Sebanyak empat kasus melanda China jelang dimulainya Olimpiade Beijing yang digelar pada 4-20Februari 2022.
Dari hak asasi manusia hingga lonjakan Covid-19 dan bintang tenis Peng Shuai yang dikabarkan hilang, persiapan Olimpiade Beijing dibayangi beberapa kontroversi.
Namun, Partai Komunis China yang berkuasa bertekad memanfaatkan Olimpiade Musim Dingin sebagai kesempatan bagi negara itu untuk menunjukkan kehebatannya dan membantu dunia bersatu dalam menghadapi pandemi.
Baca juga: China Batalkan Rencana untuk Jual Tiket Olimpiade Beijing ke Publik
Komite Olimpiade Internasional memuji Beijing karena membuat sejarah menjadi tuan rumah pertama Olimpiade Musim Panas pada 2008, dan sekarang menjadi tuan rumah Musim Dingin.
Dengan hanya hitungan hari tersisa sebelum dimulai, berikut isu-isu kontroversial yang masih menyelimuti China jelang Olimpiade Beijing, dikutip dari AFP.
Ada kekhawatiran internasional yang serius atas mantan pemain ganda nomor satu dunia ini, setelah dia membuat tuduhan penyerangan seksual di media sosial terhadap mantan wakil perdana menteri China.
Petenis berusia 35 tahun itu tidak terdengar kabarnya selama lebih dari dua minggu dan klaimnya dengan cepat disensor. PBB, AS, dan rekan-rekan sesama petenis semuanya menyuarakan kekhawatiran akan keberadaannya.
Asosiasi Tenis Wanita (WTA) mengancam akan mengakhiri bisnisnya yang menguntungkan di China jika keamanan Peng Shuai belum terjamin.
Peng Shuai kemudian muncul di media pemerintah dalam beberapa video dan mengadakan video call dengan Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach pada 21 November 2021, dengan mengatakan dia aman dan sehat, tetapi kekhawatiran tetap tidak hilang.
Baca juga: Profil Zhang Gaoli, Eks Wakil PM China yang Dituduh Paksa Petenis Peng Shuai Berhubungan Seks
Para pegiat mengatakan, setidaknya satu juta orang Uighur dan lainnya yang berbahasa Turki, sebagian besar minoritas Muslim, dipenjara di kamp-kamp di wilayah barat laut China Xinjiang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.