Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Portugal Khawatir Gelombang Keempat Covid-19 akibat Virus Corona Varian Delta

Kompas.com - 23/06/2021, 06:18 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

LISABON, KOMPAS.com – Portugal khawatir akan munculnya gelombang keempat Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona varian Delta.

Pasalnya, kasus Covid-19 dari virus corona varian Delta saat ini menyumbang lebih dari 60 persen kasus baru di ibu kota Portugal, Lisabon.

Baca juga: WHO: Varian Delta Dominasi Infeksi Covid-19 Global

Lisabon salah satu dari lusinan wilayah di Portugal yang belum beranjak ke ke fase akhir pelonggaran lockdown sebagaimana dilansir AFP, Selasa (22/6/2021).

Pekan lalu, pemerintah melarang perjalanan antara wilayah ibu kota dan seluruh Portugal sebagai upaya menghentikan penyebaran virus.

Virus corona varian Delta, yang pertama kali teridentifikasi di India, telah menjadi strain utama di wilayah Lisabon.

Baca juga: Dokter China: Gejala Varian Delta Berbeda dan Lebih Berbahaya

Menteri Kesehatan Portugal Marta Temido mengatakan, pemerintah berupaya menahan laju penyebaran virus corona varian Delta di seluruh negeri sambil menggalakkan vaksinasi.

Dia menambahkan, pemerintah bisa saja mengambil langkah pembatasan yang semakin ketat meski banyak negara-negara di Eropa mulai melonggarkan pembatasannya.

"Kami harus melakukan penilaian sambil jalan dan kami meminta dukungan semua orang untuk menghindari tindakan yang membawa konsekuensi sosial dan ekonomi yang parah," ujar Temido.

Baca juga: Virus Corona Varian Delta Dikhawatirkan Dominasi Kasus Baru Dunia, Kini telah Masuk Indonesia

Pertumbuhan pesat

Pekan lalu, jumlah kasus harian di Portugal melonjak 54 persen, menempatkan negara itu sebagai wilayah dengan tingkat pertumbuhan kasus tercepat di Eropa menurut penghitungan data AFP.

Selama tujuh hari, rata-rata kasus Covid-19 harian melampaui 1.100 kasus. Padahal enam pekan lalu, rata-rata kasus Covid-19 harian adalah 300 kasus.

"Kami telah melihat pertumbuhan yang pesat sejak Mei," kata profesor epidemiologi dari Lisbon University, Manuel Castro Gomes, kepada AFP.

Baca juga: Virus Corona Varian Delta Telah Menyebar di 74 Negara

"Ini dimulai dengan fase pertumbuhan yang sangat lambat di mana semuanya tampak terkendali, kemudian meledak," sambung Gomes.

Padahal sejak Januari hingga pertengahan Maret, Portugal telah melakukan tindakan pembatasan yang ketat.

Namun, munculnya virus corona varian Delta di Portugal membuat kejutan yang tidak menyenangkan di sana.

Baca juga: Dokter India Klaim Varian Delta Bisa Sebabkan Gangren dan Gangguan Pendengaran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com