Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona Varian Delta Dikhawatirkan Dominasi Kasus Baru Dunia, Kini telah Masuk Indonesia

Kompas.com - 15/06/2021, 14:26 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Virus corona varian Delta dikhawatirkan mendominasi kasus baru harian Covid-19, kini telah masuk di beberapa negara, termasuk Indonesia.

Indonesia menjadi salah satu negara dari 74 negara yang telah mengkonfirmasi kemunculan virus corona varian Delta di dalam negeri, menurut laporan yang dilansir dari The Guardian pada Senin (14/6/2021).

Virus corona varian Delta pertama kali muncul di India yang mendorong krisis kesehatan pada Mei lalu.

Baca juga: Virus Corona Varian Delta telah Menyebar di 74 Negara

Meski di India beban kasus Covid-19 telah menurun dalam beberapa pekan terakhir. Kini, varian Delta telah menyumbang 90 persen kasus harian baru di Inggris.

Di Indonesia varian Delta saat ini juga sudah lebih dominan mempengaruhi kasus harian baru Covid-19, dengan mendorong okupansi rumah sakit seperti di Jakrta mencapai 75 persen.

Pada Senin (14/6/2021) memperkirakan gelombang baru infeksi virus corona akan memuncak pada awal Juli.

Di AS, menurut mantan komisaris Food and Drug Administration Scott Gottlieb, kasus varian Delta sudah berlipat ganda kira-kira selama 2 pekan terakhir, dan menyumbang 10 persen dari semua kasus baru Covid-19.

Baca juga: Dokter India Klaim Varian Delta Bisa Sebabkan Gangren dan Gangguan Pendengaran

Berbicara dalam program "Face the Nation" di CBS, komisaris Food and Drug Administration Scott Gottlieb, yang berada di dewan direksi Pfizer dan telah menulis buku tentang pandemi Covid-19, mengatakan bahwa varian Delta tidak dapat dihindari akan menjadi dominan di AS.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Lihat, dan itu akan terus menyebar. Ini mengkhawatirkan. Jadi, ini lebih menular. Tampaknya orang yang terinfeksi virus ini memiliki viral load yang lebih tinggi dan mereka memiliki viral load untuk jangka waktu yang lebih lama,” kata Gottlieb.

Pejabat kesehatan dari Guangzhou, China, menunjukkan bukti bahwa virus corona varian Delta membuat 12 persen pasien baru menjadi lebih sakit atau kritis dalam 3-4 hari sejak timbulnya gejala.

Baca juga: Menkes Inggris: Virus Corona Varian Delta 40 Persen Lebih Menular

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Perdana Menteri Qatar dan Kepala Taliban Gelar Pembicaraan Rahasia

Perdana Menteri Qatar dan Kepala Taliban Gelar Pembicaraan Rahasia

Global
PBB Prihatin Kurangnya Perempuan di Pucuk Pemerintahan China

PBB Prihatin Kurangnya Perempuan di Pucuk Pemerintahan China

Global
Resto Pizza Ini Tawarkan Promo Unik: Beli Sekarang, Bayar Saat Pelanggan Meninggal

Resto Pizza Ini Tawarkan Promo Unik: Beli Sekarang, Bayar Saat Pelanggan Meninggal

Global
AS Berinvestasi di Komunitas Petani Penghasil Kopi dan Kakao Indonesia

AS Berinvestasi di Komunitas Petani Penghasil Kopi dan Kakao Indonesia

Global
China Peringatkan Risiko AI, Serukan Peningkatan Keamanan Nasional

China Peringatkan Risiko AI, Serukan Peningkatan Keamanan Nasional

Global
Anggota Parlemen Korea Selatan Usulkan RUU Pernikahan Sesama Jenis

Anggota Parlemen Korea Selatan Usulkan RUU Pernikahan Sesama Jenis

Global
Malam Mencekam di Kyiv, Gempuran Rudal Mengintai di Kegelapan

Malam Mencekam di Kyiv, Gempuran Rudal Mengintai di Kegelapan

Global
Erdogan Menang Pilpres, Mata Uang Lira Turun di Titik Terendah

Erdogan Menang Pilpres, Mata Uang Lira Turun di Titik Terendah

Global
Turkiye Akan Selidiki Liputan Pilpres Sejumlah Media Massa

Turkiye Akan Selidiki Liputan Pilpres Sejumlah Media Massa

Global
Mahalnya Biaya Penitipan Anak di Australia...

Mahalnya Biaya Penitipan Anak di Australia...

Global
Rangkuman Hari Ke-461 Serangan Rusia ke Ukraina: Moskwa-Kyiv Sama-sama Dihantam Drone, Afrika Selatan Didesak Tangkap Putin

Rangkuman Hari Ke-461 Serangan Rusia ke Ukraina: Moskwa-Kyiv Sama-sama Dihantam Drone, Afrika Selatan Didesak Tangkap Putin

Global
Warga Muslim China Bentrok dengan Polisi Buntut Rencana Pembongkaran Kubah Masjid

Warga Muslim China Bentrok dengan Polisi Buntut Rencana Pembongkaran Kubah Masjid

Global
Indonesia Targetkan Investasi Hampir Rp480 Triliun dalam Rantai Pasokan Baterai

Indonesia Targetkan Investasi Hampir Rp480 Triliun dalam Rantai Pasokan Baterai

Global
Korea Utara Luncurkan Rudal, Warga Seoul Sempat Terima Peringatan Evakuasi

Korea Utara Luncurkan Rudal, Warga Seoul Sempat Terima Peringatan Evakuasi

Global
Media Asing: Pencabutan Larangan Ekspor Pasir Laut Indonesia Untungkan Singapura

Media Asing: Pencabutan Larangan Ekspor Pasir Laut Indonesia Untungkan Singapura

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+