Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Wabah Tikus di Australia, Ratusan Tahanan Dievakuasi dari Penjara

Kompas.com - 22/06/2021, 21:57 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

SYDNEY, KOMPAS.com - Ratusan tahanan di New South Wales, Australia, harus dievakuasi dari penjara karena mewabahnya tikus.

Para narapidana beserta staf di Lembaga Pemasyarakatan Wellington akan direlokasi ke fasilitas lain dua pekan mendatang.

Tikus-tikus yang menyerang "Negeri Kanguru" menyebabkan kerusakan parah di penjara, termausk di bagian kabel dan panel langit-langit.

Baca juga: Ilmuwan China Bereksperimen Ciptakan Kehamilan pada Tikus Jantan

Saat ini, New South Wales menderita hantaman wabah tikus terparah dalam beberapa dekade terakhir.

Panen biji-bijian telah meningkatkan kehadiran hewan pengerat itu, di mana mereka mendatangkan malapetaka terutama di peternakan.

Dilansir BBC Selasa (22/6/2021), otoritas penjara menyatakan operasional akan dikurangi selama empat bulan.

Selama durasi tersebut, lembaga pemasyarakatan akan dibersihkan dan diperbaiki untuk persiapan jika ada serangan pengerat.

"Tikus-tikus itu menginvasi penjara dan kerusakannya begitu parah. Jadi, lebih baik kami mengevakuasi mereka," kata Peter Severin, Komisioner Dinas Koreksi NSW.

Severin mengatakan, sebagian besar staf bakal ditugaskan di tempat lain. begitu juga dengan tahanan akan dimasukkan LP lain.

Dia menuturkan begitu tikus mati dan membusuk, maka masalah lain yang harus mereka hadapi adalah tungau.

Karena itu demi keselamatan sipir maupun narapidana, mereka harus melakukan relokasi secepatnya.

Berdasarkan laporan media Australia, serangan hewan pengerat tersebut mulai terjadi pada musim semi 2020.

Membludaknya jumlah tikus antara lain dikarenakan cuaca yang ideal untuk berkembang biak, maupun hasil panen biji-bijian yang melimpah.

ABC News yang mengutip pakar melaporkan, diyakini ada jutaan ekor yang menginvasi negara bagian di Australia.

Baca juga: Lama Jadi Misteri, Ternyata Ini Alasan Tikus Air Bisa Menyelam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com