Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter China: Gejala Varian Delta Berbeda dan Lebih Berbahaya

Kompas.com - 15/06/2021, 17:08 WIB
Tito Hilmawan Reditya,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BEIJING, KOMPAS.com - Para dokter di China menyebut, gejala varian Delta Covid-19 yang pertama kali terdeteksi di India, berbeda dan lebih berbahaya daripada versi asli virus corona.

Menurut dokter di China, varian yang terus menyebar ke seluruh dunia ini, dilansir The New York Times, disebut lebih membuat pasien menderita.

Para dokter menemukan bahwa pasien yang terinfeksi varian Delta menjadi lebih sakit. Kondisinya pun memburuk dengan lebih cepat.

Baca juga: Menyebar di Kudus, Ini Bahaya dari Virus Corona Varian Delta

Dalam laporan terbaru, sebanyak 12 persen pasien di China alami sakit parah atau kritis. Ini terjadi dalam tiga hingga empat hari sejak gejala pertama kali muncul.

Direktur pengobatan perawatan kritis di Universitas Sun Yat-sen Guangzhou, Guan Xiangdong menyebut, sebelumnya kondisi pasien corona di China tak pernah separah ini.

Baca juga: Varian Corona Delta Mendominasi, Kemenkes Minta Pemda Lebih Masif Lakukan 3T

"Sebelumnya, hanya 2 atau 3 persen pasien yang menjadi sakit parah atau kritis dalam jangka waktu tersebut, dengan jumlah yang terkadang meningkat hingga 10 persen," ujar Xiangdong.

Empat perlima dari kasus bergejala dilaporkan mengalami demam.

Meskipun begitu, mereka mengatakan bahwa statistik itu masih belum sepenuhnya jelas kalau dibandingkan dengan versi virus lainnya.

Baca juga: Virus Corona Varian Delta Dikhawatirkan Dominasi Kasus Baru Dunia, Kini telah Masuk Indonesia

Informasi baru dari dokter di China ini muncul seiring dengan berkembangnya kekhawatiran global terkait varian Delta yang telah menyebar ke sejumlah negara.

Direktur regional WHO Eropa mengatakan beberapa waktu lalu, bahwa varian ini "siap untuk bertahan" di Eropa.

Sekretaris Kesehatan Inggris juga mengatakan, varian Delta sudah membuat 91 persen kasus baru di negaranya.

Baca juga: Mengenal Virus Corona Varian Delta, Lebih Mudah Menular dan Sudah Masuk Jakarta

Varian Delta memang disebut sebagai varian paling menular dari Covid-19.  Varian inilah yang memicu gelombang pandemi di berbagai negara.

Sejauh ini, varian ini telah merebak sedikitnya di puluhan negara, termasuk Indonesia.

Para ilmuwan dari India menyebut bahwa varian ini 50 persen lebih menular daripada varian Alpha, yakni varian pertama virus corona.

Karena itulah para ilmuwan percaya Delta akann menjadi varian yang dominan secara global.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com