Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Galur Varian Covid-19 Delta Dikurangi, WHO Fokus Atasi Varian Berbahaya Lain

Kompas.com - 02/06/2021, 14:14 WIB
Tito Hilmawan Reditya,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber AFP

JENEWA, KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (1/6/2021), mengurangi jumlah varian delta corona jadi hanya satu jenis saja. Varian ini pertama kali menyebar di India dan sempat dianggap mengkhawatirkan.

Dilansir AFP, dua jenis varian delta corona lainnya statusnya juga diturunkan, setelah pada awalnya dianggap masuk kategori "mengkhawatirkan."

Baca juga: 4 Varian Baru Virus Corona Menyebar di Indonesia, Satgas Minta Pencegahan Ditingkatkan

Varian virus B.1.617, yang disebut jadi pemicu wabah besar-besaran di India, dijuluki varian mutan rangkap tiga karena dibagi menjadi tiga garis keturunan.

"Sudah terbukti bahwa risiko kesehatan masyarakat yang lebih besar saat ini berkaitan dengan varian B.1.617.2. Sementara untuk varian lain yang diamati, tingkat penularannya lebih rendah," ujar WHO.

WHO menyatakan, varian corona B.1.617.2, termasuk tiga varian virus lainnya akan jadi perhatian bersama.

Semuanya dianggap lebih berbahaya dibanding B.1.617, yang jadi varian awalnya.

Baca juga: Satgas Ingatkan soal 4 Varian Baru Virus Corona yang Jadi Perhatian WHO

WHO menilai versi mutakhir dari varian awalnya ini lebih mudah menular, mematikan, dan berpotensi menginfeksi orang yang sudah terlindungi vaksin.

"Kami terus mengamati peningkatan penularan yang signifikan," ujar WHO.

"Semakin banyak negara yang melaporkan wabah yang terkait dengan varian ini. Sehingga, studi lebih lanjut tentang dampak varian ini tetap menjadi prioritas tinggi bagi kami," tambahnya.

Baca juga: Satgas: Varian Baru Corona Pengaruhi Efektivitas Vaksin, tetapi Tak Sampai Turun hingga di Bawah 50 Persen

Sebelumnya, varian virus Covid-19 terbaru juga dikabarkan muncul di Vietnam. Dilansir BBC, varian baru ini diklaim merupakan kombinasi dari varian India dan Inggris.

Menteri Kesehatan Vietnam Nguyen Thanh Long bahkan menggambarkan varian baru ini sangat berbahaya.

Nguyen mengatakan, varian hybrid baru lebih menular dari varian yang dikenal sebelumnya, terutama lewat udara. Varian ini baru ditemukan pada seorang pasien yang menjalani tes.

Sementara itu, Nguyen menambahkan, kode genetik varian virus akan segera tersedia.

Baca juga: Satgas: Varian Baru Corona Terdeteksi di Hampir Seluruh Pulau di Indonesia

Sejauh ini, WHO sudah mengidentifikasi empat varian dari SARS-CoV-2, termasuk varian yang muncul pertama kali di India, Inggris, Afrika Selatan, dan Brasil.

Dari pemahaman WHO saat ini, varian yang terdeteksi di Vietnam termasuk varian B.1.617.2, varian India dengan kemungkinan mutasi tambahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com