LONDON, KOMPAS.com - Pemeriksaan atas aksi penyerangan yang dilakukan Usman Khan pada 2019 lalu di Fishmongers' Hall, dekat London Bridge, sudah bisa disimpulkan.
Dilansir Sky News, juri menyimpulkan fakta pada Selasa (1/6/2021), bahwa Khan, teroris yang menjadi pelaku penyerangan, sempat ditembak 20 kali oleh polisi bersenjata.
Pasca kejadian penyerangan pada 29 November 2019, pria berusia 28 tahun asal Stafford itu awalnya ditembak dua kali dari jarak dekat oleh seorang petugas senjata api di London Bridge.
Khan sempat berteriak kalau dirinya punya bom, membuat petugas langsung mengambil sikap.
Baca juga: Jenazah Pelaku Teror London Bridge yang Tewaskan 2 Orang Dikuburkan di Pakistan
Khan lantas berbaring tengkurap di tanah, lalu mulai bangun. Khan diteriaki untuk tetap berbaring, tapi malah menolak dan berucap sesuatu, sebelum akhirnya berguling dan duduk.
Khan lalu duduk selama 13 detik, di mana setidaknya sembilan tembakan baru ditembakkan ke arahnya. Begitu kesaksian para juri pada pemeriksaan Khan di Guildhall, London.
Secara keseluruhan, 20 tembakan dilepaskan oleh enam petugas. Ini menurut bukti yang diberikan Kepala Detektif Inspektur Dan Brown, yang memimpin penyelidikan atas kekejaman Khan 2019 lalu.
Khan langsung tewas di lokasi. Sementara penyelidikan terus berlanjut.
Baca juga: Terpidana Kasus Pembunuhan Jadi Pahlawan yang Tangkal Pelaku Teror London Bridge
Sebelum ditembak, Khan menyerang sejumlah orang dengan pisaunya di sebuah acara pendidikan tahanan di dalam Fishmongers' Hall. Mengakibatkan kematian lulusan Universitas Cambridge Jack Merritt dan Saskia Jones. Masing-masing berusia 25 dan 23 tahun.
Serangan Khan terjadi 11 bulan pasca dirinya dibebaskan dari penjara karena merencanakan kamp pelatihan jihad di Pakistan.
Khan sudah menjalani hukuman delapan tahun penjara sebelum dibebaskan ke komunitas di bawah lisensi.
Baca juga: Hakim Inggris Sudah Peringatkan Teroris London Bridge Orang Berbahaya
Khan kemudian masuk ke Learning Together, program pendidikan yang berafiliasi dengan Universitas Cambridge untuk para tahanan selama berada di penjara.
Juri pemeriksaan menyatakan, saat mengikuti program itu, Khan pergi ke acara di London, tanpa pendamping, lantas merencanakan serangan 29 November dengan bersembunyi di bilik toilet.
Khan selanjutnya muncul dengan dua pisau yang ditempelkan di pergelangan tangannya, yang keduanya memiliki tulisan Arab, lalu mulai menikam.
Dua orang tewas sementara tiga orang lainnya selamat dari aksi kejam itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.