Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Karyawan Farmasi, Sukarela Jadi Badut Bantu Anak India Lawan Covid-19

Kompas.com - 05/06/2021, 16:17 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

 

MUMBAI, KOMPAS.com - Relawan Covid-19 India membantu anak-anak memerangi virus corona di daerah kumuh Mumbai, menggunakan aksesori yang tidak biasa, kostum badut.

Ashok Kurmi, mengenakan setelan badut merah cerah, lengkap dengan cat wajah dan wig warna pelangi.

Pria berusia 37 tahun itu menghabiskan hari-harinya mendesinfeksi ruang publik, membagikan masker wajah, dan menyebarkan kesadaran tentang Covid-19.

"Pekerja kota mengenakan perlengkapan APD yang menakut-nakuti penduduk daerah kumuh, terutama anak-anak," kata Kurmi kepada AFP.

"Dengan bantuan kostum yang berbeda, saya dapat menyebarkan kesadaran tanpa menakut-nakuti orang. Saya dapat membantu mereka sedikit."

Baca juga: POPULER GLOBAL: Pasien Covid-19 Bawa Tabung Oksigen ke Kantor | Wanita India Pulang ke Rumah 2 Minggu Setelah Dikubur

Selama setahun terakhir ia telah berdandan sebagai Santa Claus, Mickey Mouse, Doraemon dan Marvel superhero Spiderman. Tapi gerakan badutnya adalah yang paling populer sejauh ini, katanya.

Pada kunjungan baru-baru ini ke daerah kumuh terbesar di India, Dharavi, sekelompok anak-anak mengikutinya, meneriakkan "joker, joker."

“Penggemar mudanya” itu dengan sukarela menawarkan tangan mereka untuk dibersihkan dengan desinfektan.

Dengan bantuan alat peraga dan poster, Kurmi dengan sabar menunjukkan kepada mereka cara mencuci tangan dan memakai masker dengan benar.

"Saya telah bekerja di sebuah perusahaan farmasi selama 15 tahun terakhir tetapi pekerjaan sosial adalah hasrat saya," katanya.

Dia menghabiskan sekitar 15.000 rupee (Rp 3 juta) untuk membeli kostum, perlengkapan make-up dan peralatan sanitasi. Jumlah itu sepertiga dari gaji bulanan Kurmi.

Saat Mumbai bersiap menghadapi gelombang ketiga virus corona, upayanya menjadi semakin penting.

Baca juga: Keluarga Korban Covid-19 Disuruh Obrak-abrik Tumpukan Mayat untuk Temukan Kerabatnya

Covid-19 India telah menghancurkan sistem kesehatan negara itu. Tercatat lebih dari 28 juta orang dan membunuh lebih dari 300.000 sejak pandemi Covid-19 dimulai.

Terlepas dari risiko yang menghantui saat mengunjungi daerah padat penduduk seperti Dharavi, Kurmi tidak menyerah.

"Sampai pandemi ini berakhir, saya akan terus berkeliling dan membantu orang-orang sebagai badut," katanya.

Baca juga: Kasus Pertama Jamur Hitam Mematikan Ditemukan di Luar India

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com