Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akunnya Diblokir 2 Tahun, Trump Mengecam Keras Facebook

Kompas.com - 05/06/2021, 10:05 WIB
Tito Hilmawan Reditya,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber The Hill

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Mantan Presiden AS Donald Trump mengecam keras keputusan Facebook yang melarang akunnya beroperasi sampai tahun 2023 pada Jumat (4/6/2021).

Dilansir The Hill, Trump bahkan menyebut tindakan Facebook sebagai penghinaan.

Baca juga: Buntut Kerusuhan di Gedung Capitol, Facebook Tangguhkan Akun Trump 2 Tahun

"Mereka seharusnya tidak dibiarkan melakukan penyensoran dan pembungkaman ini," ujar Trump dalam sebuah pernyataan yang dirilis Save America PAC.

"Pada akhirnya, kita akan menang. Negara kita tidak dapat menerima pelecehan ini lagi!" tambahnya.

Baca juga: Jika Ingin Maju Lagi sebagai Presiden AS, Trump Harus Diet Ketat

Mantan presiden dari Partai Republik ini mengkritik langkah Facebook, sambil mengulangi klaim palsunya bahwa pemilihan 2020 sudah dicurangi.

"Putusan Facebook adalah penghinaan terhadap 75 juta orang yang memilih kami dalam Pemilihan Presiden yang dicurangi 2020 lalu," kata Trump.

Baca juga: Trump Dibela Departemen Kehakiman AS terkait Gugatan Demonstan


Pada 4 Juni kemarin, Facebook memang resmi menangguhkan akun Trump, dalam artian melarang akun itu beroperasi sampai dua tahun mendatang.

Pada 7 Januari 2023, keputusan ini akan ditinjau kembali, menentukan apakah akun Trump bisa aktif kembali atau tidak.

Trump dinilai melanggar aturan Facebook terkait "risiko terhadap keselamatan publik", terutama saat menanggapi aksi pendukungnya di US Capitol, 6 Januari lalu.

Baca juga: DPR AS Bentuk Komisi Independen untuk Bereskan Kasus Kerusuhan Gedung Capitol

Meski begitu, Facebook menyatakan bahwa hukuman ini hanya berlaku untuk layanannya saja. Platform media sosial lain sejauh ini belum meniru langkah Facebook.

"Tuan Trump tetap bebas untuk mengekspresikan dirinya secara publik melalui cara lain," kata Facebook.

"Kami tahu keputusan hari ini akan dikritik oleh banyak pihak yang berlawanan, tetapi tugas kami adalah membuat keputusan dengan proporsional, adil dan transparan, sesuai dengan instruksi yang diberikan pada kami," tambahnya.

Baca juga: Dianggap Bermuatan Seksual, Instagram dan Facebook Larang Emoji Terong

Pasca pelarangan, Trump kabarnya akan memulai sebuah blog untuk berbagi pernyataan dan berkomunikasi dengan para pendukungnya di dunia maya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com