KOMPAS.com - Piring dan bibir bukanlah sesuatu yang lazim dipasangkan.
Tapi tradisi turun-temurun Suku Mursi, yang tinggal di sekitar Danau Turkana dan Lembah Omo di Selatan Ethiopia, bisa memadukan keduanya.
Suku yang termasuk bagian dari Suku Surma ini, punya tradisi yang cenderung ekstrem, yakni meletakkan piring di bibir mereka.
Baca juga: Tradisi Unik Suku Miao China, Pakai Wig Berbentuk Tanduk Sapi dari Rambut Leluhur
Piring yang dipakai tentu saja benar-benar piring pada umumnya. Biasanya terbuat dari tanah liat atau kayu, yang berukuran antara 4 hingga 25 cm.
Tradisi ini hanya berlaku bagi perempuan, karena mereka percaya bahwa standar kecantikan sangat ditentukan oleh besarnya bibir.
Baca juga: Di Madagaskar, Ada Tradisi Menari dengan Mayat Nenek Moyang
Biasanya, sebelum memulai pemasangan piring, para perempuan Suku Mursi akan menanggalkan dua sampai empat gigi mereka.
Bibir bawah juga akan dipotong, sampai benar-benar pas dengan ukuran piring.
Para perempuan Suku Mursi biasanya melakukan tradisi "bibir piring" sejak usia remaja, dengan dibantu ibunya masing-masing
Baca juga: Tradisi Cheese Rolling Race yang Gila-gilaan, Bikin Kaki Keseleo
Proses pemasangan piring memang mengerikan kalau dibayangkan. Awalnya, para ibu menarik bibir anak yang bibirnya akan dipasang piring.
Bibir yang sudah ditarik lantas dilubangi hingga tembus dan berlubang. Tak tanggung-tanggung, proses ini dilakukan langsung dengan memakai pisau.
Baca juga: Tulip Time, Tradisi Unik yang Berasal dari Belanda
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.