Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Infeksi Flu Burung pada Manusia

Kompas.com - 02/06/2021, 11:15 WIB
Tito Hilmawan Reditya,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber wikipedia

KOMPAS.com - Virus flu burung Asia yang dikenal sangat menular di antara unggas, punya sejarah yang panjang.

Dari awal kemunculannya, virus ini bisa menjadi sangat berbahaya. Berkembang dari unggas, dan mulai menyerang manusia.

Baca juga: China Laporkan Kasus Pertama Flu Burung H10N3 pada Manusia

Awal mula penyebaran flu burung era 90-an

Virus flu burung pertama kali terdeteksi pada angsa China di tahun 1996.

Dikenal pula sebagai H5N1, virus ini pertama kali terdeteksi pada manusia pada 1997 selama wabah unggas di Hong Kong.

Virus lantas menyebar ke 50 negara di Afrika, Asia, Eropa, sampai Timur Tengah. Menjangkiti
unggas dan burung liarnya.

Saat itu, ada enam negara yang dianggap jadi endemik virus, yakni Bangladesh, China, Mesir, India, Indonesia, dan Vietnam.

Baca juga: [POPULER SAINS] Ditemukan Virus Corona Baru di Malaysia, dari Anjing | Flu Burung Menyebar di 46 Negara

Flu burung di awal milenium

Virus ini muncul kembali dan meluas pada 2003.

Awalnya menyerang warga Asia, dan kemudian menyebar tak terbendung ke Afrika, Eropa, dan Timur Tengah.

Infeksi virus ini selalu dikaitkan dengan penyakit parah dan kematian. Tapi, saat itu, hanya orang yang dekat dan intens melakukan kontak dengan unggas yang busa tertular.

Penyebaran virus dari manusia ke manusia memang sudah terjadi, tapi belum berkelanjutan. Penyebaran komunitas dari virus ini juga tidak pernah diidentifikasi.

Baca juga: Virus Flu Burung H5N8 yang Menginfeksi 7 Orang di Rusia Lebih Mudah Menular

Perkembangan virus di paruh kedua milenium

Pada Januari 2014, Kanada melaporkan infeksi manusia pertama dengan virus HPAI Asian H5N1 alias flu burung.

Ini terdeteksi pada seorang pelancong yang baru saja kembali dari China. Meski begitu saat itu, belum ada laporan infeksi virus H5N1 Asia HPAI pada manusia di AS.

Virus ini juga diklaim tidak pernah terdeteksi pada unggas di AS. Virus H5N1 yang saat itu terdeteksi pada burung liar AS, disebut virus campuran baru, yang berbeda dengan H5N1.

Baca juga: Flu Burung: Gejala, Cara Penularan, dan Cara Mencegah

Kewaspadaan di era sekarang

Peneliti meyakini bahwa virus terus berubah. Termasuk flu burung, yang bisa dengan mudah menginfeksi manusia.

Bahkan, ada kekhawatiran bahwa virus ini bisa menular antar manusia dan menyebabkan pandemi.

Potensi pandemi ini jelas mengkhawatirkan. Otoritas kesehatan China bahkan terus lakukan sejumlah langkah, seperti misal rutin melakukan pengecekan terkait potensi pandemi.

Sementara itu, AS juga menyimpan vaksin H5N1, yang akan dipakai saat virus ini nantinya mulai bisa menular antar manusia dengan mudah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com