Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaga-jaga Pandemi yang Lebih Buruk, Korsel Bakal Genjot Jumlah Dokter

Kompas.com - 25/07/2020, 08:11 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

SEOUL, KOMPAS.com - Korea Selatan berencana menambah 4.000 mahasiswa kedokteran dalam kurun waktu 10 tahun ke depan.

Rencana tersebut dilakukan untuk meningkatkan jumlah dokter dan memperkuat respons terhadap krisis kesehatan masyarakat di masa depan sebagaimana dilansir dari Reuters, Jumat (24/7/2020).

Pihak berwenang menyatakan perlunya melatih dokter untuk kemungkinan wabah penyakit menular yang lebih buruk daripada Covid-19 di masa mendatang.

Itu karena rasio dokter dan rakyat Korea Selatan dinilai masih kurang ideal jika terjadi pandemi yang lebih buruk daripada pandemi virus corona.

Untuk meningkatkan rasio tersebut, maka otoritas Korea Selatan akan meningkatkan kuota penermiaan mahasiswa kedokteran di masa mendatang.

Baca juga: Hari Ini, Korea Selatan dan AS Peringati 70 Tahun Perang Korea

Selain itu, insentif bagi dokter spesialis juga akan ditingkatkan agar lebih menarik minat dokter yang ingin mengambil spesialisasi.

"Kami akan meningkatkan kuota mahasiswa kedokteran untuk menambah lebih banyak personel dokter spesialis," kata seorang anggota parlemen dari Partai Demokrat Korea, Kim Tae-nyeon, pada Kamis (23/7/2020).

Kuota yang diharapkan adalah sekitar 400 mahasiswa kedokteran per tahun.

Selain itu, pemerintah juga akan menyediakan beasiswa kepada 300 peserta pendidikan dokter spesialis epidemologi, ginekologi, atau bedah.

Langkah tersebut diambil pemerintah Korea Selatan karena ketiga spesialisasi ini kalah tenar dibandingkan spesialis bedah plastik di Korea Selatan.

Baca juga: Korea Selatan Minta Korea Utara Hentikan Rencana Kirim 12 Juta Selebaran Propaganda

Otoritas Korea Selatan menyatakan rasio dokter dengan rakyat Korea Selatan adalah 2,4 dokter untuk 1.000 orang pada 2018.

Padahal menurut Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), rasio idealnya adalah 3,5 dokter untuk 1.000 orang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Blokir Stasiun Kereta Api di Bologna Italia

Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Blokir Stasiun Kereta Api di Bologna Italia

Global
Jelang Pemilu, Calon Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak Saat Kampanye

Jelang Pemilu, Calon Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak Saat Kampanye

Global
Taliban Berupaya Segera Miliki Jalur Kereta Api

Taliban Berupaya Segera Miliki Jalur Kereta Api

Global
Ini Penjara Terkecil di Dunia yang Terdiri 2 Sel Tanpa Jendela

Ini Penjara Terkecil di Dunia yang Terdiri 2 Sel Tanpa Jendela

Global
Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Internasional
Setelah Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Setelah Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Global
Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Global
Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Global
Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Global
Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Global
Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com