Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tes Virus Corona Anonim Lindungi Warga Korea Selatan dari Stigma

Kompas.com - 13/05/2020, 12:59 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

SEOUL, KOMPAS.com - Tes virus corona melonjak di Korea Selatan setelah pihak otoritas memperkenalkan sistem pengujian anonim, kata seorang pejabat pemerintah pada Rabu (13/5/2020).

Dilansir media Perancis AFP, pemerintah Korea Selatan berjuang mengatasi persebaran kasus infeksi virus corona yang muncul baru-baru ini dari kelab malam termasuk kelab LGBT.

Korea Selatan sejauh ini telah dijadikan model global dalam cara mengekang virus corona tapi lonjakan kasus baru di Itaewon Seoul dan beberapa kelab LGBT memaksa pihak berwenang menunda rencana pembukaan sekolah pekan ini.

Banyak pelanggan kelab malam enggan melakukan tes virus corona karena takut dengan stigma menjadi LGBT di masyarakat yang konservatif itu.

Baca juga: Kasus Infeksi Baru Virus Corona di Seoul Berasal dari Kelab Malam

Untuk itu, pihak otoritas memperkenalkan sistem pengujian anonim di mana hal itu membuat banyak orang merasa aman untuk melakukan tes virus corona karena privasi mereka dihargai.

Sementara itu, kelompok-kelompok HAM mengatakan intoleransi terhadap kaum LGBT masih merajalela di Korea Selatan.

Wakil Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan, Kwon Joon Wook mengatakan minggu ini bahwa "prasangka dan diskriminasi" hanya akan menghambat kegiatan pencegahan terhadap virus corona.

Baca juga: Di Rumah Aja Bisa Jalan-jalan Menikmati Musim Semi di Seoul, Simak Caranya

Di sisi lain, berdasarkan keterangan wali kota Seoul, Park Won Soon terdapat 8.300 orang yang melakukan tes di kota itu pada Selasa (12/5/2020) dibandingkan pekan lalu hanya berkisar 1.000 orang saja per hari.

"Ini membuktikan bahwa memastikan anonimitas mendorong tes secara sukarela," ungkap Park kepada wartawan.

Pihak otoritas menggunakan data ponsel untuk melacak pengunjung kelab malam dan mengerahkan polisi untuk melacak mereka yang tak bisa dihubungi.

Baca juga: Imbas Wabah Corona, Kucing dan Rakun di Kafe Hewan Seoul Kesepian

Halaman:
Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Global
Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com