WUHAN, KOMPAS.com - Seorang mantan pengacara sekaligus jurnalis warga yang melaporkan kasus wabah virus corona di China telah resmi ditangkap dengan dakwaan mengganggu ketertiban umum.
Dilansir Asiaone, Zhang Zhan (37) yang sebelumnya dinyatakan 'hilang' setelah melaporkan perkembangan virus corona, resmi ditangkap karena dituduh 'kerap membuat dan memprovokasi masalah.'
Tuduhan semacam itu memang selalu dijadikan alasan oleh pihak berwenang China dalam menahan para pembangkang di negara komunis itu.
Baca juga: WNI di Wuhan Ceritakan Detik-detik Jelang Lockdown dan Misi Senyap Evakuasi
Sebelumnya, sejak Februari silam, Zhang kerap melaporkan perkembangan wabah di Wuhan. Keluarga Zhang kemudian mengatakan bahwa Zhang rupanya sudah ditahan sejak 15 Mei lalu di Shanghai.
Zhang menulis sebuah cerita yang mengkritik tanggapan China terhadap wabah itu melalui akun media sosialnya.
Meski begitu, ini bukan kali pertama Zhang ditahan. Sebelumnya, dia telah ditahan selama 60 hari pada September 2019 dengan tuduhan 'mengganggu ketertiban umum'.
Baca juga: Kisah Pria Wuhan, Berat Badan Naik 101 Kg Selama Pandemi
Penahanannya itu terjadi setelah dia bergabung dalam demonstrasi di Shanghai untuk mendukung pengunjuk rasa di Hong Kong.
"Saya sangat khawatir tentang kesehatannya dan kondisi dia ditahan, dan ibunya punya sakit jantung," kata ayah Zhang yang berusia 63 tahun, yang menolak menyebutkan namanya, melalui telepon.
"Kami tidak memiliki koneksi atau uang untuk mengeluarkannya (dari penjara)- kami berada dalam situasi yang sangat tidak berdaya."
Baca juga: Cinlok di Wuhan Saat Hadapi Virus Corona, 2 Perawat Ini Menikah
Zhang sebelumnya melakukan perjalanan ke Wuhan dari Shanghai pada Februari di mana kota itu tengah dilanda virus corona.
Dia menyiarkan langsung apa yang diamatinya di kota itu melalui Twitter, YouTube, dan platform media sosial lain yang tidak diblokir oleh China.
Zhang juga menulis sebuah artikel yang mengkritik tanggapan pihak berwenang terhadap wabah di Wuhan, mengatakan pemerintah telah memberlakukan langkah-langkah yang melanggar hak asasi manusia.
Baca juga: Virus Corona Diperkirakan Muncul di Wuhan sejak Agustus 2019
Sejauh ini, sebanyak 3 orang jurnalis warga telah 'menghilang' sejak mengunggah video tentang wabah.
3 jurnalis warga itu diketahui menghilang di Wuhan. Li Zehua, atau dikenal juga sebagai Kricss Li kembali muncul di media sosial pada akhir April setelah hilang selama hampir dua bulan.
Li mengatakan bahwa dia ditahan di pusat karantina kota dan dikirim ke fasilitas isolasi di kota kelahirannya.