Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurnalis yang Hilang di Wuhan, Resmi Ditahan Otoritas China

Kompas.com - 25/06/2020, 09:21 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber asiaone,SCMP

WUHAN, KOMPAS.com - Seorang mantan pengacara sekaligus jurnalis warga yang melaporkan kasus wabah virus corona di China telah resmi ditangkap dengan dakwaan mengganggu ketertiban umum.

Dilansir Asiaone, Zhang Zhan (37) yang sebelumnya dinyatakan 'hilang' setelah melaporkan perkembangan virus corona, resmi ditangkap karena dituduh 'kerap membuat dan memprovokasi masalah.'

Tuduhan semacam itu memang selalu dijadikan alasan oleh pihak berwenang China dalam menahan para pembangkang di negara komunis itu.

Baca juga: WNI di Wuhan Ceritakan Detik-detik Jelang Lockdown dan Misi Senyap Evakuasi

Sebelumnya, sejak Februari silam, Zhang kerap melaporkan perkembangan wabah di Wuhan. Keluarga Zhang kemudian mengatakan bahwa Zhang rupanya sudah ditahan sejak 15 Mei lalu di Shanghai.

Zhang menulis sebuah cerita yang mengkritik tanggapan China terhadap wabah itu melalui akun media sosialnya.

Meski begitu, ini bukan kali pertama Zhang ditahan. Sebelumnya, dia telah ditahan selama 60 hari pada September 2019 dengan tuduhan 'mengganggu ketertiban umum'.

Baca juga: Kisah Pria Wuhan, Berat Badan Naik 101 Kg Selama Pandemi

Penahanannya itu terjadi setelah dia bergabung dalam demonstrasi di Shanghai untuk mendukung pengunjuk rasa di Hong Kong.

"Saya sangat khawatir tentang kesehatannya dan kondisi dia ditahan, dan ibunya punya sakit jantung," kata ayah Zhang yang berusia 63 tahun, yang menolak menyebutkan namanya, melalui telepon.

"Kami tidak memiliki koneksi atau uang untuk mengeluarkannya (dari penjara)- kami berada dalam situasi yang sangat tidak berdaya."

Baca juga: Cinlok di Wuhan Saat Hadapi Virus Corona, 2 Perawat Ini Menikah

Zhang sebelumnya melakukan perjalanan ke Wuhan dari Shanghai pada Februari di mana kota itu tengah dilanda virus corona.

Dia menyiarkan langsung apa yang diamatinya di kota itu melalui Twitter, YouTube, dan platform media sosial lain yang tidak diblokir oleh China.

Zhang juga menulis sebuah artikel yang mengkritik tanggapan pihak berwenang terhadap wabah di Wuhan, mengatakan pemerintah telah memberlakukan langkah-langkah yang melanggar hak asasi manusia.

Baca juga: Virus Corona Diperkirakan Muncul di Wuhan sejak Agustus 2019

Sejauh ini, sebanyak 3 orang jurnalis warga telah 'menghilang' sejak mengunggah video tentang wabah.

3 jurnalis warga itu diketahui menghilang di Wuhan. Li Zehua, atau dikenal juga sebagai Kricss Li kembali muncul di media sosial pada akhir April setelah hilang selama hampir dua bulan.

Li mengatakan bahwa dia ditahan di pusat karantina kota dan dikirim ke fasilitas isolasi di kota kelahirannya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com