KOMPAS.com - PT Dua Putri Tavida di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, milik Sudarti, memproduksi camilan dari kulit dan duri ikan patin.
Produk olahan ikan patin miliknya adalah kerupuk, stik ikan, tahu bakso, sosis, nugget, hingga kue kering.
Beberapa di antaranya dibuat dari kulit dan campuran duri ikan. Kepada Kompas.com, Sudarti menjelaksan proses mengolah kulit dan duri ikan menjadi makanan berikut ini.
Kulit ikan mulanya didapat dari pabrik ikan filet. Sudarti harus membelinya sebesar Rp 12.000 per kilogram.
Bahan baku camilan ini dijual per kantong. Satu kantong berbobot 10 kilogram. Jadi, perlu merogoh kocek Rp 120.000 per kantong kulit ikan basah.
Kulit ikan yang didapatnya langsung dioper ke rumah sang kakak. Lokasinya ada di Sidoarjo, Jawa Timur.
"Nanti di sana ada orang yang mengerok (membersihkan) kulit ikan sampai bersih dan dibayar Rp 40.000 per kantong," ujar Sudarti saat ditemui Kompas.com di ICA Chef Expo, Ji Expo Kemayoran, Rabu (10/5/2023).
Proses selanjutnya adalah pencucian. Kulit ikan harus dicuci sebanyak tujuh kali untuk memastikan bau amisnya berkurang dan sudah bersih sempurna.
Bila sudah bersih, kulit ikan akan direndam dalam bumbu berupa garam dan bawang putih selama dua hingga tiga jam.
"Habis itu dijemur di bawah sinar matahari selama setengah hari kalau lagi panas," ujar Sudarti.
Kulit ikan yang sudah benar-benar mengering, dikirim kembali ke Pasuruan untuk digunting-gunting dan digoreng hingga renyah.
Setelahnya, kulit ikan dimasukkan ke dalam oven bersuhu 120 derajat celsius selama 10 menit untuk mengurangi kadar minyaknya.
Baca juga:
Pengolahan kulit ikan sedikit berbeda dengan duri ikan yang memiliki tekstur keras, tak seperti kulit ikan yang bertekstur licin.
Sudarti sudah menerima duri atau tulang ikan bagian kepala hingga ekor dalam keadaan bersih. Jadi, hanya perlu dicuci bilas.