Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cara Goreng Keripik Belut agar Renyah, Garing, dan Tidak Berminyak

Kompas.com - 17/02/2022, 20:08 WIB
Lea Lyliana

Penulis

KOMPAS.com - Cara menggoreng keripik belut pada dasarnya mirip seperti keripik lainnya.

Namun ada beberapa hal khusus yang perlu diperhatikan agar lebih garing dan renyah. Misalnya pada penggunaan minyaknya. 

Pemilik usaha Keripik Mbok Sajinem, Mursito kepada Kompas.com menerangkan bahwa ia menggunakan metode penggorengan sederhana untuk keripik belutnya. 

Walau begitu hasilnya renyah karena suhunya sesuai dan minyaknya jernih. Selengkapnya, simak ulasan berikut.

Baca juga:

Ilustrasi keripik belut renyah. SHUTTERSTOCK/ ghaya Ilustrasi keripik belut renyah.

1. Perhatikan suhu 

Penting untuk memastikan suhu saat proses menggoreng agar keripik belut lebih renyah. Dengan suhu yang tepat keripik belut bisa garing dan tidak mudah melempem. 

"Orang goreng itu ah ini sudah matang kering padahal suhunya belum tentu sama. Misalnya katakan di 150 derajat celcius atau 130 derajat celcius kan belum sama itu. Nek saya jadi sebagai tolak ukur itu tak cek suhunya biar kadar minyak stabil dan renyah tahan lama," tutur Mursito. 

Baca juga:

Selain memengaruhi tekstur pengaturan suhu yang sesuai pun dapat menjadi pengawet alami. Sehingga keripik belut bisa tahan lama walau tanpa pengawet. 

2. Penggunaan minyak 

Jenis minyak yang digunakan juga memangaruhi kerenyahan keripik belut. Mursito mengatakan bahwa ia selalu memakai merek yang sama. 

Bahkan sebelum memakai merek yang digunakan sekarang, usaha keripiknya memilih untuk menggunakan minyak kelapa. 

Baca juga:

3. Metode minyak pakai cuma 16 jam 

Ilustrasi keripik belut goreng renyah. SHUTTERSTOCK/ Wisnu Priyono Ilustrasi keripik belut goreng renyah.

Rahasia kerenyahan keripik usus dari Keripik Mbok Sajinem yakni pada penggunaan minyaknya. Bahkan Mursito mengatakan bahwa usahanya menjadi pelopor untuk metode ini. 

Metode yang digunakan yakni pemakaian minyak tak lebih dari 16 jam. Maksudnya, cakupan waktu penggunaan minyak gorengnya tidak lebih dari 16 jam. 

Setelah 16 jam minyak tersebut tidak digunakan kembali sekalipun masih jernih. Sebab Mursito merasa bahwa titik asap minyak sudah tidak bagus lagi. 

"Katakan begini buat goreng dari jam 07.00 sampai jam 15.00, itu kan sudah delapan jam. Nah itu harus didiamkan dulu baru buat goreng lagi maksimal delapan jam," jelasnya. 

"Pokoknya minyak cuma 16 jam kerja, mau masih bersih seperti apapun itu sudah enggak saya pakai karena saya punya anggapan titik jenuh minyak itu sudah habis. Walau masih bisa untuk goreng tapi dampaknya ke penyakit," tambah Mursito. 

Baca juga:

4. Masukkan spinner

Setelah digoreng keripik belut lalu dimasukkan ke dalam spinner untuk menyerap sisa minyaknya. Hal ini juga membuatnya lebih tahan lama. 

Bahkan metode ini tidak hanya digunakan pada keripik belut tapi juga keripik lainnya seperti bayam. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com