KOMPAS.com - Keripik belut cocok dinikmati sebagai kudapan atau pengganti kerupuk untuk teman makan.
Cara membuat keripik belut ini sebetulnya sama seperti keripik lainnya. Namun pengolahan belutnya harus tepat agar tidak amis dan hasilnya renyah tahan lama.
Baca juga:
Mursito, pemilik usaha Kripik Mbok Sajinem membagikan cara membuat keripik belut yang renyah dan bebas amis. Berikut ulasannya.
Sebelum diolah belut perlu dibersihkan dulu sampai bersih. Untuk membersihkannya sebetulnya cukup dibelah saja bagian perutnya.
Namun guna mengurangi bau amisnya, sebaiknya bilas berkali-kali sampai tidak berdarah.
Mursito menjelaskan bahwa ia biasanya mencuci belutnya hingga tujuh kali agar bebas amis dan keripiknya renyah tahan lama
"Karena harus benar-benar bersih dan darah enggak ada. Kalau darahnya ada nanti kualitasnya jadi enggak awet, enggak bisa tahan lama," ujarnya.
"Paling enggak tujuh kali minimalis itu darahnya baru bisa tuntas, karena belut itu darahnya lebih banyak daripada ikan," tambah Mursito.
Baca juga:
Setelah dibersihkan, belut perlu dilumuri dengan parutan jahe untuk menghilangkan amisnya. Namun penggunaannya jangan terlalu banyak agar tidak mengganggu rasa dan aromanya.
"Kalau enggak amis itu yang penting nyucinya. Terus, Kasih jahe sebetulnya sudah enggak amis, cuma takarannya ada tertentu biar enggak terlalu merusak aroma itu sendiri," kata Mursito.
Belut biasanya dibalur dengan adonan tepung sebelum digoreng. Mursito menjelaskan bahwa di tempat produksinya tepung untuk adonan adalah tepung homemade atau buatan sendiri.
Tepung instan hanya untuk campuran saja. Sementara, untuk tepungnya Mursito membuatnya dari campuran tiga macam beras sehingga keripik belutnya lebih renyah.
"Pakainya beras khusus, pakainya C4, mentik wangi, sama bramu saya jadikan satu terus digiling dengan tingkat pengilingan paling lembut. Kalau tepung instan itu saya pakai untuk campuran saja," ungkapnya.
Baca juga:
Mursito menjelaskan bahwa ia biasa membuat adonan tepung memakai air matang. Hal ini dilakukan supaya keripiknya renyah dan tidak cepat tengik.
Di samping itu, ia juga memakai bahan yang berkualitas untuk menjaga kerenyahan keripiknya.
"Jadi airnya yang buat adonan itu air matang, sudah saya masak dulu baru saya pakai buat ngadon. Terus dari bahan, saya pakai bahan yang berkualitas jadi enggak asal beli bahan," tuturnya.
Baca juga:
Mursito juga menambahkan bahwa proses penggorengan pun dapat memengaruhi kerenyahan keripik belut.
Oleh sebab itu, ia selalu menggorengnya sesuai prosedur agar hasilnya pas. Prosedur yang dilakukan yakni penggunaan minyak yang tak dipakai berulang serta pengaturan suhu yang telah disesuaikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram